Diskerpus Badung Gelar FGD Akreditasi, 100 Pengelola

Diskerpus Badung Gelar FGD Akreditasi, 100 Pengelola

Diskerpus Badung jadi salah satu leading sektor pelaksanaan kegiatan percepatan akreditasi perpustakaan -pemkabbadung-Instagram

BADUNG, DISWAYBALI.ID - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskerpus) Kabupaten Badung menjadi lokasi penyelenggaraan Percepatan Akreditasi Perpustakaan yang digelar Perpustakaan Nasional RI. 

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri sekitar 100 peserta, terdiri dari pengelola perpustakaan sekolah serta desa/kelurahan dari Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.

Acara dibuka pada Kamis, 4 Desember 2025, di Gedung Layanan Perpustakaan Sastra Mangutama.

BACA JUGA:Tragedi Pohon Tumbang di Sangeh, Gus Bota Turun Tangan Awasi Proses Penanganan 

Melalui program ini, pemerintah daerah bersama Perpusnas RI menargetkan peningkatan mutu layanan perpustakaan agar semakin memenuhi Standar Nasional Perpustakaan (SNP).

Kepala Diskerpus Badung, Ni Wayan Kristiani, menjelaskan bahwa akreditasi merupakan tolok ukur profesionalitas sebuah perpustakaan. 

Ia menyebut kerja sama ini penting untuk memastikan pengelolaan perpustakaan di daerah berjalan sesuai standar. 

Kristiani juga menegaskan bahwa percepatan akreditasi memberi ruang bagi para pengelola untuk mengenali kelebihan maupun kekurangan lembaga yang mereka kelola.

Salah satu persoalan yang cukup terasa, terutama di perpustakaan desa, adalah minimnya ketersediaan koleksi.

BACA JUGA:Sampah Kiriman Kembali Serbu Pesisir Badung, DLHK Siagakan Petugas hingga Maret 2026

Untuk menutup kekurangan tersebut, Perpusnas RI memberikan dukungan dalam bentuk hibah 1.000 judul buku untuk perpustakaan desa di Badung. 

Kristiani berharap bantuan serupa dapat menjangkau perpustakaan sekolah ke depannya, agar peningkatan kualitas dapat berjalan merata.

Dari sisi pelaksanaan, Perpusnas melihat bahwa masih banyak perpustakaan di sekolah, desa, dan kelurahan yang belum terakreditasi, sehingga percepatan ini dinilai sangat mendesak. 

Tahun 2025, program dipusatkan melalui Focus Group Discussion (FGD) akreditasi, sebuah metode yang memungkinkan pendampingan lebih terarah.

Sumber: