Lisa Mariana Kesulitan Jalan saat Hadiri Sidang Gugatan Perdata di PN Bandung: Abis Operasi Potong Lambung

Lisa Mariana Kesulitan Jalan saat Hadiri Sidang Gugatan Perdata di PN Bandung: Abis Operasi Potong Lambung

Lisa Mariana, yang mengaku masih dalam tahap penyembuhan setelah operasi bariatrik, menyatakan komitmennya untuk mengikuti seluruh proses hukum yang berlangsung.--Istimewa

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Lisa Mariana hadir di Pengadilan Negeri (PN) Bandung untuk menghadiri sidang perdana gugatan perdata terhadap mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, terkait pengakuan hak identitas anak.

Meski masih dalam tahap pemulihan pasca operasi bariatrik atau potong lambung, Lisa tetap memenuhi kewajibannya sebagai warga negara.

Lisa tiba di PN Bandung sekitar pukul 10.33 WIB, didampingi tim kuasa hukumnya, dan langsung menuju Ruang Sidang 2 Yudhistira. Dalam sidang yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Panji Surono, agenda utama adalah pemeriksaan legalitas para pihak.

BACA JUGA:Bukan Orang Ketiga, Ternyata Ini Penyebab Rumah Tangga Arya Saloka dan Putri Anne Kandas

Kuasa hukum Lisa, Markus Nababan, menegaskan bahwa gugatan yang diajukan kliennya semata-mata menuntut pengakuan hak identitas anak, sebagaimana dijamin oleh Mahkamah Konstitusi melalui Putusan Nomor 46/PUU-VIII/2010.

Ia juga menyayangkan ketidakhadiran Ridwan Kamil dalam konferensi, yang dinilai mencerminkan tidak itikad baik dalam mengikuti proses hukum.

Lisa Mariana, yang mengaku masih dalam tahap penyembuhan setelah operasi bariatrik, menyatakan komitmennya untuk mengikuti seluruh proses hukum yang berlangsung.

"Iya ini masih merasa sakit karena kan habis operasi bariatrik, mohon doanya ya," ujar Lisa sambil terus berjalan, Rabu 28 Mei 2025.

BACA JUGA:Waduh! Rumah Kang Dedi Mulyadi Kena Teror Didatangi Seekor Ular Kobra 2 Kali

Proses mediasi yang diadakan akan segera berlangsung, dan hasilnya akan menentukan apakah perkara ini berlanjut ke sidang pokok atau diselesaikan melalui kesepakatan damai.

PN Bandung mengimbau kedua pihak menjunjung tinggi sebagai penyelesaian penyelesaian secara damai demi kepentingan terbaik bagi anak.

Sumber: