Polres Subang Ungkap Motif Aksi Suporter Persikas yang Picu Kemarahan Dedi Mulyadi: Dipicu Isu Penjualan Klub

Kasatreskrim Polres Subang, AKP Bagus Panuntun, para suporter merasa cemas dengan kabar bahwa Persikas akan diakuisisi oleh pihak luar dan berganti nama menjadi Sumsel United. --Istimewa
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Polres Subang mengungkapkan bahwa aksi protes yang dilakukan 21 suporter Persika Subang dalam acara 'Nganjang Ka Warga' di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, dipicu oleh keprihatinan terhadap penjualan isu klub sepak bola kebanggaan mereka.
Motif Aksi Suporter
Menurut Kasatreskrim Polres Subang, AKP Bagus Panuntun, para suporter merasa cemas dengan kabar bahwa Persikas akan diakuisisi oleh pihak luar dan berganti nama menjadi Sumsel United.
Kekhawatiran ini mendorong mereka untuk membentangkan spanduk bertuliskan 'Selamatkan Persikas' dan sikap protes yel-yel saat acara berlangsung.
"Dalam keterangannya yang disampaikan ke kami adalah adanya tuntutan dari supporter persikas bahwa adanya isu kalau persikas akan dijual ke Sumsel," ujar AKP Bagus Panuntun.
"Sehingga mereka ingin menanyakan kepada Bapak Bupati dan mereka dalam penyampaian tersebut merasa harus disampaikan karena pada saat itu kumpul bapak Bupati dan bapak Gubernur," sambungnya.
Tanggapan Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi menilai bahwa tindakan para suporter tidak tepat, terutama karena dilakukan dalam forum yang membahas penderitaan rakyat. Ia menyatakan bahwa masalah Persika seharusnya dibahas di forum yang sesuai, bukan dalam acara yang ditujukan untuk mendengarkan keluhan masyarakat
BACA JUGA:21 Pendukung Persikas Jalani Pemeriksaan di Polsek Ciasem Usai Bikin Dedi Mulyadi Murka
Langkah Kepolisian
Setelah kejadian tersebut, 21 suporter diamankan oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan dan didata. Sebagian besar dari mereka diketahui masih berstatus pelajar. Setelah proses pemeriksaan selesai, seluruh suporter dipanggil ke orang tua masing-masing dalam keadaan baik dan aman .
Kondisi Persikas Subang
Persikas Subang, yang berdiri sejak 1948, saat ini berlaga di Liga 2 Indonesia. Klub ini belum pernah tampil di level tertinggi sepak bola Indonesia dan beberapa kali mengalami kekosongan akibat masalah keuangan. Isu penjualan klub muncul sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah finansial yang dihadapi.
Sumber: