Ternyata Ini Alasan Dedi Mulyadi Marah ke Suporter Persikas Subang, Tak Masalah Disebut Pemimpin Emosional

Ternyata Ini Alasan Dedi Mulyadi Marah ke Suporter Persikas Subang, Tak Masalah Disebut Pemimpin Emosional

Dedi Mulyadi ungkap alasan mengapa dirinya marah kepada suporter Persikas Subang.--Dok. Humas Jabar

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Dedi Mulyadi ungkap alasan mengapa dirinya marah kepada suporter Persikas di acara 'Nganjang Ka Warga' pada Rabu, 28 Mei 2025 malam. 

Dalam keterangan di akun Instagram pribadinya, Gubernur Jawa Barat itu mengatakan dirinya marah kepada sekelompok orang pendukung Persikas Subang yang dinilai tidak memiliki adab

Menurutnya, kejadian tersebut berlangsung saat dirinya tengah berdialog dengan seorang ibu yang hidup dalam kesusahan.

BACA JUGA:21 Pendukung Persikas Jalani Pemeriksaan di Polsek Ciasem Usai Bikin Dedi Mulyadi Murka

"Saya malam itu marah karena ada sekelompok orang yang tidak memiliki adab dalam hidupnya. Di saat air mata jatuh karena rasa empati pada derita seorang ibu yang memiliki 4 anak dan membiayai mereka hanya dengan memungut botol bekas, tapi anak-anaknya tumbuh dengan baik," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan sang ibu ditinggal oleh suaminya yang menikah lagi dengan perempuan lain. 

Dalam suasana penuh haru itu, justru muncul kericuhan dari kelompok suporter Persikas yang membentangkan spandung bertuliskan 'Selamatkan Persikas'

"Ini berteriak yel-yel untuk menyelamatkan Persikas karena klubnya berpindah tempat dibeli oleh pihak lain. Tentunya sikap ini adalah sikap yang tidak beradab, yang menempatkan sebuah masalah tidak pada tempatnya," lanjut Dedi.

BACA JUGA:Viral! Kang Dedi Mulyadi Ngamuk Ketika Ada Orang Teriak Persikas, Ancam Cari Tahu Pelaku

Lebih lanjut, Dedi menilai aksi yang dilakukan sekelompok orang tersebut menunjukkan betapa mudahnya seseorang kehilangan empati hanya demi fanatisme sempit. 

Dedi juga menyayangkan aksi yang dilakukan orang-orang tersebut yang mengedepankan ego dalam membela klub sepak bola, namun abai terhadap penderitaan warga di sekitarnya.

Selain itu, Dedi menyadari tindakan tegasnya berimbas pada penilaian negatif terhadap dirinya.

Ia bahkan memprediksi akan disebut sebagai pemimpin yang emosional setelah menunjukan sikap marah terhadap suporter sepak bola Persikas Subang.

"Kemarahan saya akan di-framing jadi pemimpin yang emosional dan dibawa ke mana-mana. Bagi saya itu tidak penting. Silakan saja, tapi mendidik rakyat bagi saya jauh lebih penting dari sekadar popularitas dan elektabilitas," pungkas Dedi. 

Sumber: