Disnaker Bali Catat 100 Pekerja Pariwisata Kena PHK Imbas Efisiensi, Badung Paling Terdampak!

Disnaker Bali catat 100 pekerja sektor pariwisata kena PHK imbas efisiensi anggaran pemerintah. (Ilustrasi)--Freepik
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM (Disnaker) Provinsi Bali catat ada sekitar 100 pekerja pariwisata di Bali terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) selama 2025.
Ratusan pekerja yang berasal dari sektor pariwisata seperti bidang hotel dan restoran terkena PHK imbas dari efisiensi anggaran pemerintah.
Kabupaten Badung dinilai menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak PHK.
Menurut Kepala Disnaker ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan, PHK ini ada kaitannya dengan pemanfaatan akomodasi pariwisata bagi agenda pemerintahan.
"Ada kebijakan dari Mendagri bahwa daerah sudah boleh mengadakan rapat di hotel, tapi kan kembali lagi apakah hal tersebut dianggarkan, karena anggaran kan tidak bisa seketika ada" terang Ida Bagus.
Selain itu, ia juga menduga masih ada tenaga kerja di kabupaten lain yang turut terdampak namun tidak tercatat atau dilaporkan ke Disnaker Kabupaten/Kota setempat.
Oleh karena itu, ia mendorong agar kabupaten/kota melakukan melakukan inventarisasi dan penyesuaian dengan data BPJS Ketenagakerjaan.
BACA JUGA:Demi Masa Depan Bali, Gubernur Koster Akan Bentuk BUMD dan Perusahaan Perseroda
“Di Bali ketika ada PHK satu saja, itu masalah. Karena pariwisata sedang menggeliat naik okupansi juga cukup tinggi. Kalau sampai ada PHK menjadi sebuah anomali, tetapi yang tercatat memang baru di 100 sekian,” sambungnya.
Di lain sisi, ia melihat kondisi ekonomi global juga berpengaruh kuat ke tenaga kerja pariwisata.
Sehingga kejadian ini harus dipikirkan adalah kebutuhan terhadap pekerjaan untuk bisa bertahan hidup.
Menurut Disnaker Bali, masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya satu pintu, melainkan mulai melihat potensi-potensi lain pendukung pariwisata.
Sumber: