Siti Fadhilah Mantan Menkes Peringatkan Pemerintah Vaksin TBC Bill Gates Tak Jamin Aman Jangka Panjang

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengungkap hasil uji klinis vaksin TBC Bill Gates--Ilustrasi Vaksin TBC
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Siti Fadhilah mantan Menteri Kesehatan memberikan peringatan kepada pemerintah soal uji coba vaksin TBC Bill Gates.
Menurut Siti Fadhilah, vaksin TBC Bill Gates tidak menjamin keamanan jangka panjang.
Siti Fadhilah menegaskan, jangka panjang dari vaksin tersebut dari mulai masyarakat biasa, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hingga Presiden Prabowo tidak akan tahu.
"Kalau untuk uji coba, keamanannya memang dijaga oleh saintifik. Tapi keamanan jangka panjang tidak ada seorang pun yang tahu," kata Siti Fadhilah, dikutip Jumat 13 Juni 2025.
"Yang penting jangka panjangnya kita pikirkan. Jangka panjang 10 tahun lagi atau setelah selesai itu, terjadi vaksinasi massal kita gak tau," ujarnya.
BACA JUGA:Kemenkes Klarifikasi Isu Vaksin TBC sebagai Syarat Wajib Naik Pesawat: Hoaks
Siti Fadhilah memberi masukan kepada pemerintah lebih baik membuat dari Kementerian Kesehatan seperti RW siaga, kelurahan siaga, yang menurutnya sangat bagus untuk pencegahan TBC.
"Nah karena memang TBC itu membutuhkan 40 persen obat-obatan (medis) dan 60 persennya (non medis seperti) lingkungannya yang baik dan kebiasaan hidup yang baik," ungkapnya.
"Kan ini cuma uji coba, mudah-mudahan setelah uji coba, tidak membuat Indonesia tidak divaksin semua," tutupnya.
BACA JUGA:Kemenkes Ungkap Hasil Uji Klinis Vaksin TBC Bill Gates, Singgung Soal Kecocokan Gen Orang Indonesia
Meskipun memainkan peran penting sebagai lokasi uji coba vaksin TBC, masih terdapat kekhawatiran masyarakat terhadap keamanan vaksin tersebut.
Menjawab pertanyaan ini, Pakar Imunologi dan Virologi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr Fedik Abdul Rantam drh menyebut vaksin itu dianggap sudah cukup aman.
Isu Keamanan
Secara keamanan vaksin, Prof Fedik menilai bahwa uji coba vaksin ini relatif aman, apalagi sudah melewati dua kali uji klinis sehingga keamanannya tidak perlu diragukan lagi. Uji coba vaksin harus dilakukan pada target yang tidak terinfeksi TBC agar hasil reaksi yang ditunjukkan oleh tubuh tidak bias.
“Vaksin yang baik seharusnya tidak memiliki efek samping yang muncul, namun seberapa jauh efek yang ditimbulkan? apabila efeknya minimal seperti pusing, mual dan muntah dan dalam persentase minim maka seharusnya aman saja," ujarnya.
Sumber: