Pemkab Badung Anggarkan Dana Rp 2,8 Triliun untuk Atasi Kemacetan Hingga Benahi Infrastruktur

Pemkab Badung Anggarkan Dana Rp 2,8 Triliun untuk Atasi Kemacetan Hingga Benahi Infrastruktur

Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa (tengah).-Rivansky Pangau-

"Sekarang kita pecah, masuk Berawa satu arah dari Petitenget, keluar lewat Umalas menuju Teuku Umar Barat yang sedang dikerjakan," sambungnya, sembari menyebut, proyek ini dianggarkan sebesar Rp 560 miliar.

BACA JUGA:BBTF 2025 Resmi Ditutup, Tahun Depan Bakal Angkat Gastronomi Jadi Tema Utama: Wajah Baru Pariwisata!

BACA JUGA:Rano Karno Nyatakan Jakarta Siap Jadi Co-host BBTF 2026

Ketiga proyek ini ditargetkan rampung pada akhir 2026. Adi Arnawa mengklaim, bila seluruh infrastruktur ini selesai, maka dampak penurunan kemacetan akan signifikan.

"Saya yakin akan bisa termasuk tuntas lah. Karena tidak hanya membangun jalan, kami juga melakukan rekayasa lalu lintas," tegasnya.

Ia mencontohkan rencana perubahan sistem di simpang Petitenget, yang akan diubah menjadi tanpa lampu lalu lintas dengan sistem satu arah. 

"Tidak akan ada traffic light lagi, semua akan bergerak. Dengan rekayasa seperti itu, kemacetan bisa diminimalkan," Jelasnya.

Lebih jauh, Adi Arnawa juga membeberkan rencana jangka menengah lain, yakni pembangunan underpass di simpang Kampus Udayana menuju pusat kota, yang ditargetkan mulai dibangun pada 2027 atau bahkan bisa lebih cepat.

BACA JUGA:Fly Bali Ikut Andil di BBTF 2025, Dorong Helikopter Service Jadi Transportasi Pariwisata

BACA JUGA:Acara Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 Diprediksi Capai Nilai Transaksi Rp7,84 T, Naik 3 Persen

"Infrastruktur ini penting untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas di Badung. Tidak bisa lagi kita hanya andalkan promosi. Infrastruktur jadi kunci kenyamanan wisatawan," urainya.

Tak hanya fokus di wilayah selatan, Pemkab Badung juga menyiapkan terowongan bawah tanah sepanjang 375 meter dari kawasan Tiara Gatsu menuju Tumbak Bayuh dan Terminal Mengwi, sebagai jalur alternatif dari arah Tabanan, Canggu, hingga Denpasar.

"Dengan begitu, orang dari Canggu mau ke Denpasar tidak perlu lewat Kerobokan lagi," tukasnya.

Pembangunan massif ini menjadi bagian dari mandat lima tahun kepemimpinannya yang baru dimulai. 

Adi Arnawa berharap, seluruh proyek besar tersebut bisa tuntas dalam satu periode ke depan, demi menjawab tantangan kemacetan yang kian merata hingga ke kawasan utara Badung.

Sumber: