4 Terobosan Teknologi Kesehatan dalam Pengobatan HIV, Terbaru Lenacapavir

enelitian serta perkembangan teknologi dalam pengobatan HIV (Human Immunodeficiency Virus) kini memasuki babak baru dengan sejumlah inovasi revolusioner yang mendekatkan kita pada pengendalian optimal bahkan potensi penyembuhan. --Freepik
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Penelitian serta perkembangan teknologi dalam pengobatan HIV (Human Immunodeficiency Virus) kini memasuki babak baru dengan sejumlah inovasi revolusioner yang mendekatkan kita pada pengendalian optimal bahkan potensi penyembuhan.
Terbaru, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) baru saja menyetujui lenacapavir, suntikan HIV yang hanya perlu diberikan dua kali setahun, sebagai metode pencegahan infeksi HIV pada orang dewasa dan remaja.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut tim redaksi Disway.id rangkum 4 Terobosan Teknologi Kesehatan dalam Pengobatan HIV:
BACA JUGA:FDA Setujui Suntikan Lenacapavir 2 Kali Setahun untuk Cegah Infeksi HIV, Diklaim 90 Persen Efektif
1. Terapi mRNA untuk Mengungkap HIV yang Tersembunyi
Dilansir dari The New York Post, peneliti di Peter Doherty Institute, Melbourne, Australia, telah mengembangkan metode baru menggunakan teknologi mRNA untuk mengaktifkan virus HIV yang tersembunyi dalam sel darah putih.
Dengan menggunakan nanopartikel lipid (LNP X), mRNA dapat memasuki sel dan "menyulut" virus tersembunyi, memungkinkan sistem imun untuk mengenali dan menghancurkannya.
Meskipun masih dalam tahap awal, pendekatan ini menunjukkan potensi besar dalam mengatasi reservoir virus yang selama ini sulit dijangkau oleh terapi konvensional.
BACA JUGA:Benarkah Terapi Stem Cell Bisa Sembuhkan Penyakit HIV? Begini Penjelasan Dokter
2. Pengeditan Gen CRISPR untuk Menghilangkan HIV
Excision BioTherapeutics sedang mengembangkan terapi berbasis CRISPR-Cas9 yang bertujuan untuk menghapus DNA HIV dari sel yang terinfeksi.
Setelah uji coba pada hewan yang menunjukkan hasil menjanjikan, terapi EBT-101 telah memasuki uji klinis tahap awal pada manusia. Meskipun data efektivitas masih terbatas, terapi ini menawarkan harapan baru bagi pengobatan HIV.
BACA JUGA:Waspada! Kasus DBD di Indonesia Melonjak Tajam, Kemenkes: Kasus Kematian Mayoritas Anak Usia 5 Tahun
3. Terapi Sel CAR-T untuk HIV
Terapi sel CAR-T, yang sebelumnya digunakan untuk kanker, kini sedang diuji coba untuk HIV. Pendekatan ini melibatkan rekayasa sel T pasien untuk mengenali dan menyerang sel yang terinfeksi HIV.
Uji coba di Afrika Selatan menunjukkan bahwa terapi ini dapat bertahan dalam tubuh selama berbulan-bulan dan efektif menargetkan reservoir virus.
4. Lenacapavir (Sunlenca & Yeztugo): Terapi Setengah Tahunan
Disetujui FDA pada 18 Juni 2025 sebagai PrEP dua kali setahun dengan merek Yeztugo
Sumber: