Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek Melonjak Jelang Libur Natal dan Tahun Baru
Arus mudik libur Natal dan Tahun Baru kembali memicu lonjakan lalu lintas kendaraan di kawasan Jabodetabek--unsplash
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Arus mudik libur Natal dan Tahun Baru kembali memicu lonjakan lalu lintas kendaraan di kawasan Jabodetabek. PT. Jasa Marga mencatat peningkatan yang signifikan, yaitu jumlah kendaraan yang terlihat meninggalkan wilayah Jakarta sejak sepekan sebelum Natal 2025.
Sejak H-7 menjelang Natal 2025, volume kendaraan yang melintas di sejumlah gerbang tol utama terus meningkat dengan mayoritas pergerakan mengarah pada jalur Trans Jawa dan Bandung.
Lonjakan tersebut terus terjadi sampai puncaknya pada H-1 Natal, seiring dengan tingginya mobilitas masyarakat yang memanfaatkan libur panjang untuk pulang kampung maupun melakukan perjalanan wisata ke berbagai daerah.
BACA JUGA:Cek Daftar Ruas Tol yang Dapat Diskon Tarif Saat Nataru 2025/2026
Arus lalu lintas kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek menjelang libur panjang Natal dan tahun baru mengalami lonjakan yang signifikan, terutama pada H-1 libur Natal, menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat yang memilih berkumpul dengan keluarga atau memanfaatkannya dengan pulang kampung.
Berdasarkan data pemantauan, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, volume kendaraan yang keluar dari kawasan Jabodetabek melalui empat gerbang tol utama mencapai 201.257 unit pada periode 06.00 WIB pada hari Rabu 24 Desember hingga 06.00 WIB pada hari Kamis 25 Desember 2025.
Angka tersebut menjadi puncak arus keluar kendaraan pada masa libur Natal dan menunjukkan lonjakan tinggi dibandingkan dengan hari normal dan dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya menjelang libur, termasuk Sabtu 20 Desember 2025.
Secara keseluruhan, sejak H-7 hingga kini total kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek mencapai 1.380.179 unit atau naik 17,9 persen dibandingkan dari lalu lintas normal pada periode yang sama. Dari jumlah tersebut, sekitar 663.933 kendaraan (48,1%) bergerak ke arah timur, 398.173 unit (28,8%) ke barat, dan 318.073 unit(23,0%) ke selatan.
Menanggapi lonjakan tersebut, pihak Jasa Marga menyatakan telah mengoptimalkan layanan operasional tol untuk memastikan perjalanan pengguna jalan tetap aman dan nyaman selama puncak arus mudik. Hal ini mencakup peningkatan layanan di gardu tol, koordinasi petugas di lapangan, serta penyiapan informasi lalu lintas real-time bagi pengguna jalan.
BACA JUGA:Suami Donna Fabiola menyerahkan diri, Tigran Denre Sonda Terlibat Jaringan Narkoba untuk DWP Bali
Sementara itu pihak kepolisian dan instansi yang terkait juga mulai menetapkan pengaturan arus lalu lintas di beberapa titik yang berpotensi padat. Contohnya kebijakan contraflow diterapkan pada ruas jalan tol Jakarta-Cikampek, guna membantu menjaga kelancaran saat tingginya volume kendaraan.
Kementerian Perhubungan dan aparat kepolisian memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada 24 Desember 2025, sedangkan arus balik diprediksi akan mencapai puncaknya pada awal Januari 2026.
Prediksi ini memperkuat bahwa lonjakan kendaraan keluar Jabodetabek belum sepenuhnya mencapai puncak apabila dihitung pada sepanjang periode libur panjang dan kebutuhan akan pengaturan lalu lintas intensif masih akan berlangsung hingga memasuki tahun baru.
Sumber: