DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya memberikan tanggapan setelah muncul perbandingan gaya kepemimpinannya dengan pendahulunya, Sri Mulyani Indrawati.
Sejumlah pihak menilai bahwa cara Purbaya mengelola fiskal lebih menyerupai strategi menyerang dalam permainan sepak bola.
Sebaliknya, gaya Sri Mulyani dianggap lebih berhati-hati layaknya pertahanan.
BACA JUGA:BNI Raih Predikat Tertinggi Implementasi GCG di 'The 16th IICD CG Conference & Award 2025'
Menanggapi hal tersebut, Purbaya mengatakan dirinya tidak terlalu paham dengan analogi sepak bola.
Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukannya hanyalah bentuk penerapan kebijakan fiskal yang menurutnya wajar.
"Saya enggak tahu, yang saya tau beginilah cara menjalankan fiscal policy yang baik. Saya enggak pernah main bola juga, enggak jago," ucapnya di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa, 16 September.
Menurut Purbaya, pola yang ia jalankan sebenarnya tidak ada yang istimewa.
Ia hanya berpegang pada prinsip bahwa anggaran negara harus disusun secara realistis dan digunakan sesuai dengan rencana.
BACA JUGA: Gandeng Gojek, Bali United Ingin Jadi Pemantik Pertumbuhan Ekonomi Digital di Pulau Dewata
Ia mengatakan kalau suatu anggaran sudah didesain, maka harus berani untuk dijalankan sampai selesai. Dan untuk tidak ragu-ragu, kalau tidak yakin, lebih baik jangan direncanakan sejak awal, jelasnya.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya sebagai Menteri Keuangan pada Senin, 8 September 2025, menggantikan posisi Sri Mulyani.
Sejak pengangkatannya, langkah Purbaya langsung menarik perhatian publik karena kebijakan fiskalnya yang dianggap agresif.
Salah satu contohnya adalah keputusan menarik dana pemerintah sebesar Rp200 triliun dari total Rp425 triliun yang sebelumnya tersimpan di Bank Indonesia.
Dana itu kemudian dialihkan ke lima bank milik negara.