Tonyraka Art Gallery Buka Ruang Permanen Peter Dittmar

Sabtu 25-10-2025,18:00 WIB
Reporter : Rivansky Pangau
Editor : Candra Pratama

Dalam lintasan hidupnya, Dittmar bergerak di antara dunia Barat dan Timur, antara studio di Munich, rumah di Sayan Ubud, dan periode di Sydney.

Di setiap lintasan, ia menenun spiritualitas Timur dan rasionalitas Barat ke dalam bahasa visual yang khas: sederhana, elegan, namun penuh daya reflektif.

"Jauhkan dirimu dari bencana kapitalisme modern dan fokuslah pada yang esensial: Yang Ada dan sekaligus tidak ada," tulis Dittmar dalam salah satu refleksi artistiknya.

Karya-karyanya mengundang penonton untuk “bermeditasi dalam seni”, masuk ke dalam ruang hening di mana bentuk, garis, dan ruang menjadi bagian dari perjalanan kontemplatif.

Lahir di Munich pada 1945, Dittmar menempuh pendidikan di Academy of Fine Art Munich (1959–1963). Sebelum tiba di Indonesia pada 1982, ia sempat mengajar seni di Jerman dan Brasil.

Di Ubud, ia menemukan sintesis antara rasionalitas Barat dan spiritualitas Asia, menciptakan bahasa visual lintas budaya yang memengaruhi lanskap seni modern internasional.

Ruang pamer permanen di Tonyraka menjadi arsip hidup perjalanan panjang Dittmar. Di sini, pengunjung bukan hanya menikmati karya, tetapi juga menelusuri perjalanan batin seorang seniman yang terus mencari keseimbangan antara “Yang Ada dan yang Tidak Ada”.

Kategori :