DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Lonjakan harga pangan, terutama beras, bikin pemerintah daerah Bali tidak tinggal diam.
Pada Senin pagi (27/10/2025), tim gabungan Satgas Pangan Terpadu Provinsi Bali langsung turun ke lapangan untuk mengecek kondisi harga dan stok di Pasar Badung dan Toko Sari Limo Gatsu, salah satu distributor besar di Denpasar.
Rombongan ini dipimpin oleh AKBP William Sitorus, S.I.K., M.H. dari Ditreskrimsus Polda Bali, mewakili Dirreskrimsus, dan didampingi beberapa pejabat dari instansi lain.
BACA JUGA:Pemkab Bangli Kukuhkan Tim Tanggap Insiden Siber 2025, Perkuat Ketahanan Digital Daerah
Di antaranya ada Manager Bisnis Bulog Bali Anna Marianofa, Ni Putu Sri Udayani, S.E., M.M. dari Disperindag, Ir. Made Adi Wahyuni, M.Agb. dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta Ida Bagus Nyoman Suartana dari Dinas PMPTSP.
Tujuan sidak ini sederhana tapi sangat penting, dimana memastikan harga beras di pasar tidak melambung dan stok masih aman.
"Kami ingin pastikan jalur distribusi lancar, stok cukup, dan harga sesuai aturan. Jangan sampai masyarakat jadi korban permainan harga," kata AKBP William di sela-sela sidak.
Di lapangan, tim sempat menelusuri beberapa kios sembako. Dari hasil pengecekan, ternyata masih ada pedagang yang menjual beras di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Temuan ini selanjutnya akan ditindaklanjuti dan dijadikan bahan evaluasi bersama Bulog dan dinas terkait.
BACA JUGA:Misteri Kematian Wayan Sedhana: Luka Sayat di Leher dan Gergaji di Samping Jasad
Langkah cepat Satgas ini sekaligus jadi bentuk komitmen bersama menjaga kestabilan pangan di Pulau Dewata.
Seperti halnya pepatah sedia payung sebelum hujan, sebelum harga makin melambung lebih baik dicegah sejak dini.
“Kami tidak ingin harga beras terus naik tanpa kendali. Yang penting, stok aman, masyarakat tenang,” tutup William.