BALI, DISWAY.ID -- Valencia, klub sepakbola dari Spanyol itu meminta perbaikan dari produser film dokumenter Netflix milik Vinícius Júnior.
Valencia mengklaim bahwa penggambaran film tentang pelecehan rasis yang dialami penyerang Real Madrid di Mestalla stadium tidak sesuai dengan kenyataan.
Diketahui film dokumenter yang dirilis pada minggu lalu, diproduksi oleh perusahaan film Brasil Conspiraçao untuk layanan streaming, dan menceritakan kisah hidup dan karier sang pemain, dengan fokus pada musim-musim terkini.
BACA JUGA:Perkembangan Talenta Muda Bola Basket Indonesia Tuai Pujian Dari Ketua Umum PERBASI
BACA JUGA:Bali United Berambisi Finish di Posisi 5 Besar Liga 1 2024-2025, Laga Pamungkas Hadapi Persebaya
Dalam adegan film itu, mengisahkan peristiwa pada 21 Mei 2023, saat Vinícius berhadapan dengan sekelompok supporte Valencia yang telah melakukan pelecehan rasial kepadanya selama kekalahan Madrid 1-0 di Mestalla. Menyebabkan pertandingan dihentikan sementara.
Setahun kemudian, tiga penggemar dijatuhi hukuman penjara dan larangan masuk stadion atas insiden tersebut, dalam vonis bersalah pertama dari jenisnya di Spanyol.
Namun, Valencia berkeberatan dengan anggapan bahwa pelecehan itu meluas di dalam stadion.
Dalam dokumenter tersebut, rekaman kerumunan digunakan difilmkan dengan telepon seluler, dan diberi teks terjemahan yang menunjukkan bahwa para penggemar tengah meneriakkan " mono ," atau 'monyet' dalam bahasa Spanyol, kepada Vinícius.
BACA JUGA:Atlet Bali Kadek Adi Asih Raih Perunggu Piala Dunia Panjat Tebing 2025, Kalahkan Korea Selatan
BACA JUGA:Asik! Piala Dunia Panjat Tebing 2025 yang Digelar di Bali Bisa Disaksikan secara Gratis
Klub dan penggemar mengklaim bahwa mayoritas supporter meneriakkan " tonto ," atau 'bodoh'.
"Mengingat ketidakadilan dan kebohongan yang dilakukan terhadap penggemar Valencia CF, Klub telah menuntut secara tertulis perbaikan segera dari perusahaan produksi dokumenter mengenai kejadian di Mestalla, yang tidak sesuai dengan kenyataan," kata Valencia dalam pernyataan singkat pada Senin, 19 Mei 2025.
"Kebenaran dan rasa hormat terhadap penggemar kami harus diutamakan. Valencia CF berhak untuk mengambil tindakan hukum," sambungnya.
Valencia sebelumnya mengancam tindakan hukum terhadap rekan setim Vinícius di Madrid dan Brasil , Rodrygo , setelah ia mengatakan pada tahun 2023 bahwa "seluruh stadion" telah melakukan pelecehan rasial terhadap Vinícius.