TABANAN, DISWAYBALI.ID — Sebuah pameran seni bertajuk ‘Menanam Garis’ resmi dibuka di Labyrinth Art Gallery, yang terletak di jantung kawasan Nuanu Creative City, Kabupaten Tabanan, Bali.
Pameran ini merupakan hasil kolaborasi dengan Komunitas Tepi Barat, sebuah kolektif seniman drawing yang telah aktif sejak lebih dari satu dekade lalu.
Menanam Garis diartikan sebagai “menggambar guratan”, namun lebih dari sekadar aktivitas visual. Pameran ini membawa gagasan bahwa well-being bukanlah tujuan akhir, melainkan proses yang terus berubah, yang hadir dari kesadaran, kepedulian, dan cerminan yang sunyi.
BACA JUGA:BNI Boyong 3 UKM RI Ke Pameran Makanan Terbesar di Korsel, Jajaki Pasar Ekspor ke Negeri Ginseng
Adapun 11 seniman dari komunitas Tepi Barat yang berpartisipasi dalam pameran ini antara lain, Anak Agung Gede Wira Merta, I Gede Jaya Putra, I Ketut Sumantara, I Made Sutarjaya, I Nyoman Wijaya, I Wayan Gede Budayana, I Wayan Juni Antara, Made Kenak Dwi Adnyana, Ngurah Darma, NPAAW, dan Tri Akta Bagus Prasetya.
Tepi Barat dikenal sebagai komunitas drawing yang menjadikan menggambar sebagai praktik artistik dan spiritual. Dalam pameran ini, guratan dianggap sebagai bentuk paling sederhana namun paling jujur dari ekspresi manusia.
Gallery Manager, Nabila Giovanna mengatakan, pameran ini menjadi momentum refleksi bagi Labyrinth Art Gallery sendiri.
"Ini merupakan sebuah kehormatan bagi kami untuk menampilkan karya seni para seniman dari Bali, Tepi Barat Collective," ujar Nabila.
BACA JUGA:Havaianas Indonesia Ajak Warga Bali Nikmati Keindahan Alam dan Budaya Sambil Ciptakan Karya Seni
"Menanam Garis adalah sebuah milestone bagi kami dan juga kesempatan untuk berhenti sejenak dan meninjau secara menyeluruh dengan karya seni yang kami bawa," sambungnya.
Pameran ini, kata Nabila, juga menekankan komitmen Labyrinth Art Gallery untuk mengkurasi karya seni yang tidak hanya berarti. Tetapi juga emosi yang mendalam serta sesuai dengan budaya.
“Kedepannya, Labyrinth Art Gallery akan selalu mendatangkan karya seni yang mengundang dialog, memicu introspeksi, dan menghubungkan audiens dengan lapisan terdalam kemanusiaan,” imbuhnya.
Ketua Komunitas Tepi Barat, I Nyoman Wijaya, yang juga merupakan salah satu seniman peserta pameran, menyampaikan apresiasi kepada para pengunjung yang datang.
BACA JUGA:Senator Ni Luh Djelantik Komitmen Terus Monitor Pembangunan Nuanu
"Terima kasih banyak kepada semua hadirin yang sudah meluangkan waktu datang disini di Labyrinth Art Gallery," ucapnya.