OJK Bali Perkuat Sejumlah Strategi Cegah Modus Ilegal Terhadap Jasa Keuangan

OJK Bali Perkuat Sejumlah Strategi Cegah Modus Ilegal Terhadap Jasa Keuangan

Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis Irhamsah saat memaparkan materi, Kamis (20/3/2025).-Diswaybali.id/rivansky pangau-

DENPASAR, DISWAYBALI.ID— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali terus memperkuat strategi dalam mencegah modus ilegal di sektor jasa keuangan.

Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis Irhamsah mengungkapkan, berbagai inisiatif telah dijalankan guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat dan memperketat pengawasan terhadap praktik investasi ilegal.

“Modus penipuan di sektor keuangan terus berkembang, termasuk praktik impersonasi atau peniruan identitas. Oleh karena itu, kami menerapkan berbagai strategi agar masyarakat lebih terlindungi,” ujar Irhamsah saat Acara NGORTE with Media, di Kantor OJK Provinsi Bali, Kamis (20/3/2025).

BACA JUGA:Anindya Bakrie: Eskalasi Perang Tarif AS-China Buka Peluang Ekspor US$1,69 Miliar Bagi RI

Salah satu langkah utama OJK Bali adalah edukasi masyarakat melalui program KKN Link, yang melibatkan mahasiswa dan agen edukasi untuk memperluas jangkauan literasi keuangan. Hingga saat ini, sudah ada 40 agen edukasi yang tersebar di berbagai universitas di Bali.

Selain itu, OJK juga aktif dalam publikasi dan kerja sama dengan media untuk menyebarluaskan informasi terkait investasi dan produk keuangan yang legal dan berizin.

“Kami mengapresiasi peran media dalam membantu meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak terjebak dalam investasi ilegal,” tambahnya.

Strategi lain yang diterapkan adalah rapat koordinasi lintas instansi, baik di tingkat daerah maupun nasional. OJK Bali berkolaborasi dengan OJK pusat, OJK daerah lain, hingga Mabes Polri dalam menangani kasus-kasus besar, seperti skandal dana OIL Consortium.

BACA JUGA:Ini Penjelasan Resmi PT Palmyra Prima Nabati Terkait Tudingan Kurangi Takaran MinyaKita

OJK Bali juga memperkuat pendekatan melalui talkshow dan media engagement, termasuk bekerja sama dengan RRI dan berbagai platform digital untuk menyebarkan informasi keuangan secara lebih luas.

Di tingkat daerah, sinergi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) melalui PPKAD turut diperkuat untuk memastikan regulasi dan pengawasan terhadap jasa keuangan lebih optimal.

Sementara itu, program Training of Trainers (TOT) juga dijalankan untuk membekali agen edukasi dalam mengenali modus-modus penipuan terbaru, seperti skema money drill yang menjanjikan keuntungan cepat tetapi pada akhirnya merugikan peserta.

Dalam enam bulan terakhir, upaya ini telah menunjukkan hasil positif. OJK Bali kini juga sedang mempersiapkan Anti-Scam Center, sebuah pusat pengaduan dan pemantauan modus penipuan di sektor jasa keuangan yang berbasis di Jakarta.

Menjelang Ramadan dan Lebaran, OJK Bali mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan agar tidak menjadi korban investasi ilegal.

Sumber: