Donald Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Hamas, Semua Sandera Akan Dibebaskan

Donald Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Hamas, Semua Sandera Akan Dibebaskan

Akhirnya terjadi kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang diprakarsai oleh Donald Trump--

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Akhirnya terjadi kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang diprakarsai oleh Donald Trump. Kedua belah pihak menyetujui untuk menghentikan pertempuran dan mulai melakukan pertukaran sandera dan tahanan.

Gencatan senjata yang sudah disetujui oleh kedua belah pihak ini menjadi titik terang setelah lebih dari satu tahun adanya genosida yang dilakukan oleh Israel kepada warga Palestina yang ada di Gaza.

Tentu saja dengan terciptanya kesepakatan untuk gencatan senjata ini membuat munculnya harapan baru untuk bisa meredakan serangan yang dilancarkan Israel, selan itu juga sebagai pembukaan jalur untuk bantuan kemanusiaan kepada Palestina.

BACA JUGA:Yusril Ihza Tegaskan Penolakan Visa untuk Atlet Senam Israel ke Jakarta

Israel dan Hamas secara resmi menyetujui gencatan senjata pada fase pertama yang dilaksanakan pada 9 Oktober 2025 kemarin setelah berminggu-minggu adanya negoisasi dan mediasi dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Kesepakatan ini mencakup kepada beberapa lini, seperti pengehentian pertempuran untuk sementara waktu, pembebasan sandera, serta penarikan anggota militer Israel dari wilayah Gaza.

Dilansir dari The Guardian dan Reuters, kesepakatan ini akan berlaku 24 jam setelah dilakukannya penandatanganan resmi di Tel Aviv. Dalam pernyataan Donald Trump di aplikasi lokal Amerika, Donald Trump mengonfirmasi bahwa semua sandera akan segera dibebaskan dan Israel akan menarik pasukan mereka ke batas garis yang sudah ditentukan.

Donald Trump juga sampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam proses mediasi gencatan senjata ini, yaitu Qatar, Mesir, dan Turki untuk mewujudkan perdamaian yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dalam perjanjiannya juga dikatakan bahwa akan dibukanya akses bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina, termasuk pasokan medis dan makanan yang selama ini masih tertahan.

BACA JUGA:Kontroversi Atlet Senam Israel, MUI Tolak Kedatangan Atlet Senam Israel ke Jakarta

Semua pertukaran dan segala kesepakatan yang ada akan dilaksanakan dan diawasi oleh pihak ketiga, yaitu Mesir dan Qatar yang memang mediator utama selain Donald Trump untuk gencatan senjata ini. 

Pihak Hamas juga berharap bahwa gencatan senjata ini bisa dilaksanakan dengan aturan yang sudah ditetapkan dan berharap semua pihak bisa bisa menepati komitmen demi rakyat yang selama ini menjadi korban penderitaan.

Namun dari pihak Israel banyak yang mengkritik kesepakatan ini karena dianggap terlalu menguntungkan pihak Hamas, tetapi banyak yang berpikir bahwa semua kesepakatan sudah benar dengan alasan kemanusiaan dan tekanan internasional yang terus meningkat.

Meskipun demikian banyak pengamat yang mengatakan harus tetap hati-hati, mengingat tidak adanya rasa percaya di antara kedua belah pihak. Organisasi kemanusiaan juga mendesak gencatan senjata ini jangan hanya berhenti di fase pertama saja, melainkan bisa lanjut menjadi dialog politik yang lebih baik untuk masa depan Palestina ke depannya.

Sumber: