Bali Era Baru Dimulai, Gubernur Koster Dorong Aksi Bersih-bersih dan Penertiban Tata Ruang

Bali Era Baru Dimulai, Gubernur Koster Dorong Aksi Bersih-bersih dan Penertiban Tata Ruang

Koster umumkan dua aspek utama, yaitu penertiban izin dan tata ruang yang selama ini sudah banyak dilanggar, serta pelaksanaan aksi konkret --Instagram

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - I Wayan Koster, selaku Gubernur Bali mengakui bahwa pengawasan terhadap tata ruang dan perizinan di Bali masih lemah dan Koster juga ungkapkan harus adanya program bersih-bersih dalam skala besar untuk menata kembali Pulau Dewata.

Sebagai bagian dari visi 100 Tahun Bali Era Baru, Koster menegaskan akan melakukan tindakan yang tegas terhadap pelanggaran tata ruang dan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk ikut berpartisipasi dalam agenda bersih-bersih lingkungan.

Jadi, Koster umumkan dua aspek utama, yaitu penertiban izin dan tata ruang yang selama ini sudah banyak dilanggar, serta pelaksanaan aksi konkret seperti penanaman pohon kembali, pembersihan sungai yang akan melibat banyak warga Bali.

BACA JUGA:Wali Kota Denpasar Terjun Langsung Pimpin Pembersihan Sungai di Desa Tegal Kertha Pasca Banjir

Gubernur Koster menunjuk sistem perizinan nasional Online Single Submission (OSS) sebagai salah satu pemicu utama karena prosesnya dianggap terlalu cepat tanpa adanya evaluasi daerah yang memadai.

Lalu Koster sampaikan apresiasi kepada pimpinan anggota Pansus TRAP DPRP Provinsi Bali (Tata ruang, Aset, dan Perizinan) yang mulai melakukan sidak dan penertiban terhadap lokasi-lokasi yang terindikasi terjadinya pelanggaran.

Menurut Koster di bawah kepimpinannya kali ini sudah seharusnya melakukan "Momen pembersihan" untuk membenahi fondasi pembangunan untuk Bali ke depannya. Lalu saat ini untuk menindaklanjuti atas kebijakan yang dibuat Koster meluncurkan gerakan berskala provinsi untuk melakukan penanaman pohon dan pembersihan lingkungan yang melibatkan struktur pemerintahan hingga tingkat desa adat.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, hal itu dilakukan karena Koster merasa 2025-2030 atau selama kepimpinan dia adalah momentum yang tepat untuk membangun Bali yang bersih, tertib, harmonis, dan berkelanjutan.

Koster juga menegaskan dalam kebijakannya kali ini akan dilakukan secara sungguh-sungguh dan akan bertindak jika ada yang melanggar kesucian alam dari Bali, "Saya akan bertindak tegas bagi mereka yang melanggar kesucian alam Bali. Alam sedang membersihkan dirinya sendiri, yang nakal kita tertibkan dan yang baik akan kita dukung."

BACA JUGA:Garena kembali merilis kode redeem Free Fire terbaru yang sudah dapat diklaim mulai Oktober 2025.

Pengakuan terhadap kelemahan pengawasan ini sekaligus menjadi tantangan besar yang harus diselesaikan. Konflik regulasi, tumpang tindih atas kewenangan pusat-daerah, serta alih fungsi lahan menjadi batu sandungan utama.

Namun dengan kerja sama antara pemerintah provinsi, Pansus TRAP, dan partispasi masyarakat. Koster berharap Bali benar-benar bisa memasuki era baru yang lebih tertib, bersih, dan berkelanjutan.

Keberhasilan dari kebijakan ini tergantung pada implementasi di lapangan, kesinambungan terhadap pengawasan, dan keterlibatan aktif dari masyarakat serta ada. Jika sudah benar maka waktu yang akan membutikan apakah bersih-bersih ini akan benar-benar membawa perubahan yang efektif atau hanya akan berakhir sebagai slogan semata.

Sumber: