Apakah Buah Tinggi Gula Berbahaya? Ini Penjelasan Lengkap dan Daftarnya!

Apakah Buah Tinggi Gula Berbahaya? Ini Penjelasan Lengkap dan Daftarnya!

Apakah buah tinggi gula berbahaya?--freepik

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Banyak orang masih bingung apakah buah dengan gula tinggi bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, terutama di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengurangi konsumsi gula harian.

Dalam beberapa tahun terakhir, kekhawatiran terhadap gula tambahan dalam makanan olahan membuat sebagian orang ikut menghindari buah tinggi gula karena khawatir dapat menaikkan kadar gula darah dengan cepat.

Padahal tidak semua buah tinggi gula otomatis berbahaya karena kandungan fruktosa alami dalam buah berbeda dengan gula buatan yang biasa ditambahkan ke makanan manis. Namun tetap harus berhati-hati karena jika buah tinggi gula dikonsumsi secara berlebihan, efeknya bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak diinginkan.

BACA JUGA:Sering Lari Tiap Hari? Waspadai Risiko Cedera Lutut Jika Baru Mulai di Usia 40-an

Buah merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk tubuh sehingga tidak perlu diragukan lagi manfaatnya bagi kesehatan. Namun ada sebagian buah yang secara alami memiliki kadar gula lebih tinggi dibandingkan dengan buah yang lainnya.

Hal ini yang sering menimbulkan kekhawatiran, terutama untuk yang mengidap diabetes atau yang sedang melakukan diet rendah gula. Jad benarkah buah tinggi gula memang benar-benar bisa membahayakan tubuh?

Hal yang perlu dipahami adalah gula dalam buah berasal dari fruktosa alami, bukan gula tambahan seperti yang ditemukan dalam minuman bersoda, kue, ataupun makanan olahan. Perbedaan utama dari gula alami pada buah adalah keberadaan serat yang cukup tinggi.

Serat berfungsi memperlambat penyerapan gula ke aliran darah sehingga kadar gula darah tidak melonjak secara drastis setelah mengonsumsi buah karena itu, pada orang sehat mengonsumsi buah tinggi gula akan tetap aman selama porsinya tidak berlebihan.

Meskipun begitu, konsumsi buah tinggi gula harus tetap diperhatikan. Jika dimakan dengan berlebihan, terutama dalam bentuk jus tanpa ampas maka penyerapan gulanya akan jauh lebih cepat sehingga berpotensi memiliki risiko diabetes.

BACA JUGA:Daftar Event dan Festival Musik dan Budaya di Bali pada Bulan November 2025

Beberapa contoh buah tinggi gula yang sering dikonsumsi masyarakat antara lain, anggur, mangga, pisang matang, nanas, semangka, apel manis, dan ceri. Dalam 100 gram anggur, misalnya terdapat 16 gram gula, sementara untuk mangga mengandung sekitar 14-15 gram gula per 100 gram.

Semakin matang buah, biasanya kandungan gulanya akan semakin tinggi karena perubahan karbohidrat menjadi fruktosa. Meski mengandung gula tingi, buah-buahan tersebut tetap memiliki manfaat yang luar biasa bagi tubuh, seperti memberikan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, hingga menurunkan risiko penyakit kronis.

Jadi bukan berarti buah tinggi gula harus dihindari karena yang terpenting adalah mengatur posisi sesuai dengan kebutuhan tubuh dan tetap mengombinasikannya dengan makanan yang lain agar lebih seimbang.

Agar lebih aman, konsumsi buah dalam bentuk utuh tanpa adanya tambahan gula atau tambahan topping manis lainnya. Konsumsi buah setelah makan besar juga bisa mengontrol lonjakan gula darah karena ada makanan lain yang bisa memperlambat penyerapan gula. 

Sumber: