Intip Kebersamaan Semeton Bali Jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan
Proses Pemotongan Hewan Jelang Hari Raya Galungan, Ada Makna Kebersamaan-Diajeng Vayantri Dewi Divianta-
Masyarakat Hindu di Bali akan melaksanakan Hari Raya Galungan dan Kuningan pada Rabu 19 November 2025. Perayaan umat Hindu Bali yang digelar setiap 210 hari itu selalu dinantikan oleh semeton Bali. Kenapa? pasalnya momentum hari raya bisa menjadi perekat kebersamaan sanak saudara dan handai taulan.
Seperti yang terjadi di Tukad Bindu, Kesiman, Denpasar, atau destinasi wisata yang sering dijadikan markas dan pertemuan Komunitas Peduli Sungai (KPS), mereka sudah membeli satu ekor babi seharga Rp10 juta dengan berat 176 kg.
Babi itu dibeli untuk dibagikan kepala kelompok KPS yang aktif mendukung aktivitas kepedulian sungai di wilayahnya. Nampak, belasan orang dari komunitas yang biasa dikenal sebagai Gila Selingkuh (Giat Lestarikan Alam Selamatkan Lingkungan Hidup) yang diketuai Gusti Rai Ari Temaja (52) atau yang karib disapa Gung Nik.
BACA JUGA: Aksi Solidaritas Jurnalis Bali Dukung Tempo lawan Gugatan Mentan
Dengan penuh kebersamaan 1 ekor babi seberat 176 kg itu dipotong-potong dan dibagikan menjadi puluhan bagian. Momentum itu menjadi kesempatan mereka saling bertukar cerita tentang banyak hal, sesekali mereka berkelakar penuh canda tawa.
"Pemotongan babi ini untuk persiapan Hari Raya Galungan. Kita potong yang besar untuk dibagikan kepada anggota KPS. Nanti H-1 penampahan (pemotongan hewan) Galungan, kita masak-masak," kata Gung Nik kepada Disway.ID di Tukad Bindu, Minggu 16 November 2025.
Aktivitas pemotongan hewan dan pengolahan daging menjelang Hari Raya Galungan dilakukan oleh semeton laki-laki dna para wanita yang mempersiapkan bumbunya. Tak hanya itu, para wanita biasanya akan menyiapkan segala macam yang dibutuhkan saat upakara (persembahan) saat Hari Raya Galungan.
Sumber: