Dampak Penutupan TPA Suwung, Gila Selingkuh Tegaskan Warga Harus Mampu Mengelola Sampah dari Rumah

Potret Gila Selingkuh membersihkan sampah di bantaran sungai.-Diajeng Vayantri Dewi/Disway.id-
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Belakangan ini, persoalan sampah dan penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung di Denpasar Selatan tengah menjadi sorotan publik.
Isu ini memicu polemik baru, di mana berbagai pihak mulai dari politisi hingga masyarakat umum, turut memberikan komentar dan pandangannya.
Salah satunya dari komunitas Giat Lestarikan Alam Selamatkan Lingkungan Hidup (Gila Selingkuh) yang selama ini sudah terjun langsung mengurusi persoalan sampah.
BACA JUGA:Bali Butuh Penegakan Hukum Tegas untuk Atasi Darurat Sampah
Gila Selingkuh menyikapi terkait maraknya persoalan sampah di Bali yang berujung pada penutupan TPA Suwung.
Ketua Gila Selingkuh, I Gusti Rai Ari Temaja atau yang kerab disapa Gung Nik menyebut bahwa masyarakat harus bisa mengelola pola fikir dan mental block dalam mengatasi sampah yang dihasilkan.
Menurutnya, masyarakat tak perlu terlalu larut membicarakan persoalan sampah atau memperdebatkan penutupan TPA Suwung.
Ia menilai banyak yang kurang peduli dan belum memahami bahwa ada hal yang lebih penting, yakni pengelolaan sampah berbasis sumber.
"Yang lebih penting yaitu Memuliakan Alam ini 'Jagat Kerthi' dengan penyelamatan dari 6 unsur yang ada. Untuk mampu mensyukuri inti dari kemahakuasaan pencipta itu Sat Kerthi (6 ajaran kearifan lokal Hindu Bali)," kata Gung Nik kepada Disway.id di Denpasar, Rabu 13 Agustus 2025.
BACA JUGA:Mulai 1 Agustus TPA Suwung Setop Terima Sampah Organik
Pengelolaan sampah yang baik harus bisa menerapkan pola fikir dan mengelola mental block (mental yang kurang bijaksana).
Ia menegaskan, masalah sampah sebenarnya dapat diatasi oleh masyarakat sejak dari rumah masing-masing, sebelum akhirnya menumpuk di TPA atau menimbulkan bencana.
"Sudah sejak tahun sebelumnya sudah ada peringatan harus ditutup. Kenapa masalah sampah mesti diributkan dan diperdebatkan yang harusnya disikapi dengan sadar bijak, loyal bijak, dan tanggung jawab bijak," sambunya.
Sumber: