Hasil Labfor Tegaskan Tak Ada Racun di Tubuh Turis China yang Tewas di Canggu

Hasil Labfor Tegaskan Tak Ada Racun di Tubuh Turis China yang Tewas di Canggu

Penjelasan Kasatreskrim Polres Badung AKP Azarul Ahmad mengenai hasil Labfor-polresbadung-instagram

BADUNG, DISWAYBALI.ID - Polres Badung menegaskan bahwa kabar mengenai turis asal China, Deqinzuoga, yang tewas di Clandestino Hotel, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, akibat keracunan, tidak terbukti. 

Penjelasan itu disampaikan setelah seluruh hasil uji laboratorium keluar dan tidak menunjukkan adanya zat berbahaya di tubuh korban.

Di Mapolres Badung, Senin (24 November 2025), Kasatreskrim Polres Badung AKP Azarul Ahmad menjelaskan bahwa Labfor telah meneliti berbagai sampel yang diambil dari tubuh korban. 

BACA JUGA:Kunjungi MPP Denpasar, Menteri PKP Pastikan Bantuan BSPS untuk 100 Rumah Warga

Menurutnya, isu soal racun yang sempat merebak tidak sesuai dengan temuan ilmiah. 

Ia mengatakan bahwa pemeriksaan tidak mendeteksi pestisida, arsen, sianida, metanol, maupun alkohol. Dengan temuan tersebut, dugaan keracunan menurutnya telah dipatahkan melalui scientific investigation.

Sementara itu, proses autopsi dilakukan oleh dr. Kunthi Yulianti, dokter Instalasi Forensik dan Pemulasaran Jenazah RSUP Prof. Ngoerah Denpasar. 

Ia menerangkan bahwa sampel dari berbagai organ, mulai dari darah, urin, cairan lambung, hati, paru-paru, hingga ginjal telah dikirim ke Labfor Polda Bali. 

Hasil pemeriksaan seluruhnya konsisten, dimana tidak ada jejak senyawa beracun maupun narkoba dan tidak ditemukan pula metanol serta etanol.

BACA JUGA:Menhub Tegaskan Zero Pungli Jelang Libur Nataru 2025/2026 demi Pelayanan Transportasi yang Lebih Aman

Namun demikian, penyebab pasti kematian Deqinzuoga belum dapat ditentukan secara final. 

Dari pemeriksaan makroskopis, dr. Kunthi menemukan tanda-tanda iritasi pada saluran pencernaan yang memicu diare, kekurangan cairan, serta ketidakseimbangan elektrolit. 

Kondisi tersebut dinilai dapat berkontribusi pada kematian korban, meski belum dapat disebut sebagai penyebab tunggal.

Ia menjelaskan bahwa temuan tersebut menempatkan penyebab kematian dalam kategori yang masih belum jelas sepenuhnya. 

Sumber: