Permasalahan Akses Lahan, Warga Jatiluwih Minta Solusi dalam Audiensi dengan Bupati Tabanan
Audiensi dengan Bupati Tabanan-prokopimtabanan-instagram
TABANAN, DISWAYBALI.ID - Pemerintah Kabupaten TABANAN menggelar pertemuan dengan perwakilan warga Jatiluwih, Penebel pada Senin 8 Desember, menyusul polemik penyegelan 13 akomodasi pariwisata oleh Pansus TRAP DPRD Bali.
Langkah penyegelan tersebut sebelumnya menimbulkan reaksi keras dari masyarakat, yang kemudian memasang tiang seng hingga plastik di area persawahan sebagai simbol penolakan.
Audiensi yang dipimpin langsung oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., berlangsung di ruang kerjanya dan menjadi forum untuk menyalurkan aspirasi masyarakat terkait akses pemanfaatan lahan pariwisata.
BACA JUGA:Sambut Natal dan Tahun Baru, Industri Perhotelan Bali Perkuat Program Mitigasi Cuaca
BACA JUGA:Bonnie Blue Ditangkap di Bali, Polisi Grebek Dugaan Produksi Konten Asusila
Bupati Sanjaya hadir bersama Wakil Bupati I Made Dirga, Sekda, serta jajaran OPD terkait, sebagai bentuk komitmen Pemkab dalam menampung masukan warga sebelum dibawa ke tingkat provinsi maupun pusat.
Warga Jatiluwih datang dengan formasi lengkap, mulai dari Bendesa Adat, Perbekel, Pekaseh, hingga para pelaku usaha kecil dan pedagang lokal.
Dalam penyampaian yang mewakili kelompok masyarakat, Made Sutirta Yasa mengungkapkan harapan agar pemerintah membantu memediasi keluhan pemilik usaha penginapan, restoran, dan warung yang mayoritas merupakan petani setempat.
Ia juga meminta agar bangunan yang sudah berdiri sebelum penetapan Perda RT/RW Tahun 2023 tetap diberikan izin beroperasi sebagai bagian dari pendukung pariwisata, sementara pembangunan baru bisa mengikuti aturan yang telah diperbarui.
Sumber: