Bagaimana Prosedur Pasien Jika Ingin Menjalani Terapi Stem Cell? Begini Penjalasan Dokter

Terapi stem cell atau sel punca kian populer sebagai alternatif pengobatan untuk berbagai penyakit degeneratif seperti osteoartritis, diabetes, hingga cedera saraf. --Hasyim Ashari
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Terapi stem cell atau sel punca kian populer sebagai alternatif pengobatan untuk berbagai penyakit degeneratif seperti osteoartritis, diabetes, hingga cedera saraf.
Namun, banyak masyarakat masih belum memahami bagaimana sebenarnya prosedur untuk menjalani terapi ini.
Untuk menjawab kebingungan tersebut, Presiden Direktur PT Bifarma Adiluhung (Kalbe Regenic, anak usaha PT Kalbe Farma Tbk), dr. Sandy Qlintang, M. Biomedic memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah yang harus diikuti pasien jika ingin menjalani terapi stem cell.
BACA JUGA:Kabar Bahagia! Warga Bali Bisa Lakukan Terapi Stem Cell, Berikut Daftar Rumah Sakitnya
1. Konsultasi Awal dan Pemeriksaan Medis
Menurut dr. Sandy Qlintang, langkah pertama yang wajib dilakukan pasien adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis yang sesuai dengan penyakit yang diderita.
"Pertama pasti harus ada konsultasi ke dokternya. Nah, konsultasi ini kan dokter yang memberikan pilihan-pilihan pasti pertama obat-obat standar yang sudah disetujui oleh BPOM dan FDA," ujarnya, secara eksklusif kepada Disway, Minggu 25 Mei 2025.
2. Screening
Menurut dr. Sandy Qlintang mengatakan prosedur berikutnya ialah screening yang akan dilakukan sebanyak tiga kali. Dokter memastikan tidak ada potensi sel kanker pada tubuh pasien.
Apabila pasien ada indikasi sel kanker, maka tindakan terapi stem cell tidak bisa diberikan.
"Ada tiga screening dan yang paling penting screeningnya adalah tumor marker. Marker-marker cancer karena kalau pasien itu cancer, sebaiknya stem cell dan turunannya tidak diberikan," tuturnya.
BACA JUGA:Benarkah Terapi Stem Cell Bisa Sembuhkan Penyakit HIV? Begini Penjelasan Dokter
3. Dokter Bangun Kesepakatan Jaga Pola Hidup Sehat
Selanjutnya, dokter akan membangun kesepakatan dengan pasien agar menjaga pola hidup sehat demi bisa keberlangsungan hidup yang berkualiatas pasca melakukan terapi stem cell.
Sumber: