Kemenekraf Sebut Balinale 2025 Jadi Jembatan Antara Pegiat Film dan Investor

Kemenekraf jadikan Balinale 2025 sebagai ajang penggiat film dengan investor.--Tangkapan Layar
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menjadikan Bali International Film Festival ke-18 sebagai penggiat film dengan investor.
Hal ini disampaikan langsung Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenekraf Agustini Rahayu, ia menyampaikan dengan mendukung ajang perfilman maka pemerintah turut mejadi penghubung industri.
Rahayu juga mengatakan bahwa Balinale menjadi contoh festival dapat menjembatani kreator dengan dunia.
BACA JUGA:Kumpulkan Stamp di wondr Treasure Hunt, Misi Seru Rejeki Wondr BNI di Java Jazz Festival 2025
"Balinale menjadi contoh bagaimana festival dapat menjembatani kreator dengan dunia sambil membuka peluang ekonomi nyata bagi talenta lokal" pungkas Rahayu.
Diketahui, untuk produksi film komersil berdurasi singkat saja membutuhkan biaya sebesar Rp5 miliar.
Kemudian ditambah dengan biaya promosi mencapai Rp5 miliar, sehingga dibutuhkan dana sebesar Rp10 miliar.
"Walaupun tidak bisa membantu menggunakan APBN, kamu mengkoneksikan industri ke investor melalui forum-forum" sambungnya.
Hal ini dilakukan untuk membantu penghidupan penggiat film, sehingga festival film internasional dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan Indonesi ke dunia.
BACA JUGA:12 Daftar Event Bali Bulan Juni 2025, Banjir Festival Budaya hingga Pemeran Kesenian!
Lebih lanjut, Rahayu meyakini film menjadi salah satu industri kreatif prioritas yang memiliki kekuatan besar.
Tidak hanya sekadar sebagai hiburan, malainkan juga mencerminkan identitas dan memperluas pengaruh budaya secara internasional.
Salah satu cerita sukses datang dari Balinale yakni film Eat, Pray, and Love yang kemudian mengangkat Bali hingga mancanegara dan mendatangkan wisatawan asing.
72 Film Diputar di Bali International Film Festival 2025
Sumber: