Kementerian Kesehatan: 108 Orang Jamaah Haji Meninggal Dunia Gegara Kekurangan Pasokan Tenaga Medis

Kementerian Kesehatan mengaku kesulitan memasok tenaga medis untuk mendampingi jamaah haji Indonesia yang sedang beribadah haji di Arab Saudi.--Kemenkes
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Kementerian Kesehatan mengaku kesulitan memasok tenaga medis untuk mendampingi jamaah haji Indonesia yang sedang beribadah haji di Arab Saudi.
Alhasil, Kementerian Kesehatan mengeluarkan data sebanyak 108 orang jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia karena banyak yang tidak mendapatkan penanganan medis.
BACA JUGA:Kemenkes: 671 Jamaah Haji Indonesia Jatuh Sakit, 25 Diantaranya Alami Cedera Tulang dan Otot
Kepala BPOM, dr. Taruna Ikrar mengaku alasan mengapa 108 jamaah haji meninggal dunia lantaran kekurangan pasokan tenaga medis yang tidak cukup.
“Ini satu minggu sebelum puncak haji, data yang meninggal dunia lebih tinggi dari tahun lalu pada hari yang sama. Saat ini ada 108 orang jemaah yang meninggal dunia,” ujar dr. Taruna Ikrar, dikutip Selasa 3 Juni 2025.
"Dalam kondisi tertentu, tidak mungkin dokter-dokter di sini yang jumlahnya terbatas bisa menangani dua jutaan orang jemaah. Sudah tepat langkah pemerintah Indonesia yang membawa petugas kesehatan ke sini untuk mendampingi para jemaah,” ujarnya.
BACA JUGA:Cegah Heat Sroke Jelang Puncak Ibadah Haji, Kemenkes Minta Jamaah Minum Air Hingga 2 Liter
Lebih lanjut, dr. Taruna Ikrar menjelaskan mengapa pasokan tenaga medis sangat terbatas lantaran terkendala izin dari pemerintah Arab Saudi. Pasalnya, setiap perawat yang beroperasi harus mendapatkan izin praktik di wilayah tersebut.
"Sebab sesuai aturan, tempat pelayanan dan petugas kesehatan yang bertugas di suatu negara harus memiliki izin operasional/praktik di wilayah tersebut,” tutur dr. Taruna.
Untuk menangani permasalahan tersebut, dr. Taruna Ikrar akan berbicara dengan Menteri Kesehatan Arab Saudi, mengingat ada lebih dari 200 ribu jemaah haji Indonesia yang perlu dilayani oleh para petugas kesehatan.
"Saya mendengar pelayanan kesehatan di sini (KKHI) kurang optimal karena permasalahan izin operasional. Banyak jemaah meninggal di hotel karena menahan rasa sakit," ujarnya.
"Mereka merasa stres jika harus dirujuk dan dirawat di RS sini—tidak ada teman, tidak bisa berkomunikasi karena tidak mengerti bahasanya. Jadi, saya bersama Amirul Hajj akan berbicara dengan Menteri Haji dan Menteri Kesehatan Arab Saudi,” tuturnya.
Sumber: