Alami "Krisis", Pendapatan Telkomsel Anjlok Bebas Akhir 2024 hanya Rp8,4 Triliun

Alami

Alami "Krisis", Pendapatan Telkomsel Anjlok Bebas Akhir 2024 hanya Rp8,4 Triliun--Dok. Telkomsel

DENPASAR, DISWAY.ID - Operator seluler terbesar di Indonesia, Telkomsel kabarnya mengalami "krisis" yang cukup memprihatinkan.

Diketahui, selama tiga tahun terakhir, perusahaan tersebut mengalami penurunan performa yang cukup konsisten—baik dari margin keuntungan, sisi pendapatan sampai jumlah pelanggan aktif.

Pada data keuangan terbaru dari Telkom Indonesia per 18 April 2025 menunjukkan bahwa pendapatan Telkomsel anjlok bebas menjadi Rp8,4 triliun di akhir tahun 2024.

BACA JUGA:OJK Bali Perkuat Sejumlah Strategi Cegah Modus Ilegal Terhadap Jasa Keuangan

Padahal, sebelumnya di tahun 2022 pendapatan Telkomsel masih berada di angka Rp10,7 triliun.

Penurunan tersebut menandai adanya krisis yang tidak bisa diabaikan di dalam lingkup industri telekomunikasi nasional.

Pangsa Pasar Telkomsel Terus Merosot

Adapun, di tahun 2021, Telkomsel masih memegang kendali atas 56,2 persen pangsa pasar.

Sayangnya, angka tersebut kian merosot sampai menyentuh 48,9 persen tahun 2023.

BACA JUGA:Pemprov Bali Resmi Luncurkan Pemancar TV Digital Turyapada Tower di Dataran Tinggi Buleleng

Selama jangka waktu tiga tahun, perusahaan ini telah kehilangan 7,3 persen pangsa pasar—sebuah sinyal jika dominasi Telkomsel tengah berada dalam ancaman serius.

Lain halnya dengan kompetitor seperti XL Axiata dan Indosat Ooredo Hutchison yang justru terus mencuri perhatian dengan strategi Harga yang agresif serta layanan digital inovatif.

Strategi Telkomsel Masih Kurang Optimal

Telkomsel sendiri masih belum sepenuhnya memanfaatkan transformasi digital.

Meski konsumsi data meningkat pesat Indonesia, tetapi perusahaan belum berhasil untuk mengubah tren ini menjadi pendapatan yang signifikan.

BACA JUGA:Bali Sumbang Devisa Pariwisata 46 Persen, Gubernur Wayan Koster Minta Bahas Anggaran Pembangunan Infrastruktur

Sumber: