Pakar UNAIR Sebut Butuh Formulasi Vaksin Baru untuk Covid-19 Varian Nimbus, Wamenkes: Belum Ada Regulasi

Pakar UNAIR Sebut Butuh Formulasi Vaksin Baru untuk Covid-19 Varian Nimbus, Wamenkes: Belum Ada Regulasi

Munculnya varian baru Covid-19 yaitu Nimbus kembali menjadi sorotan dunia medis. --Freepik

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Munculnya varian baru Covid-19 yaitu Nimbus kembali menjadi sorotan dunia medis. 

Pakar Imunologi Fakultas Kedokteran dari Universitas Airlangga (UNAIR), dr. Agung Dwi Wahyu Widodo dr MSi mengungkapkan bahwa varian Nimbus menunjukkan mutasi yang signifikan pada protein spike yang membuatnya lebih mudah menular dan berpotensi menurunkan efektivitas vaksin yang ada saat ini.

Oleh karena itu, dr. Agung Dwi Wahyu Widodo dr MSi mengatakan bahwa dibutuhkan formulasi vaksin yang baru untuk menangani virus Nimbus. 

"Kita membutuhkan vaksin baru, sama seperti pada kasus influenza musiman. Vaksin yang diperbarui bisa memberi perlindungan lebih baik,” ujarnya.

BACA JUGA:Pakar Imunologi Universitas Airlangga Sebut Covid-19 Varian Nimbus yang Muncul Lebih Kebal Terhadap Vaksin

Wamenkes: Belum Ada Regulasi Khusus

Menanggapi pernyataan tersebut, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa pemerintah saat ini masih melihat perkembangan apakah diperlukan untuk formulasi vaksin baru. Terlebih, hal tersebut belum ada regulasinya.

"Belum (perlu vaksin baru), belum ada regulasi untuk melakukan vaksinasi baru, nanti kita lihat situasinya," kata Dante ketika berbincang dengan awak media, dikutip Kamis 12 Juni 2025.

Meski demikian, Wamenkes Dante Saksono Harbuwono menilai bahwa pemerintah berkomitmen untuk melakukan mitigasi untuk kasus Covid-19.

BACA JUGA:Covid-19 Varian Nimbus Lebih Mudah Menyebar, Pakar Imunologi UNAIR Ungkap Faktor Pemicunya

Tak hanya itu, Wamenkes Dante Saksono Harbuwono juga meminta masyarakat untuk selalu waspada dsn menerapkan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak.

"Harus tetap waspada. Kalau ada sakit-sakit, infeksi, cepat berobat ke dokter. Tetap menerapkan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker) seperti dulu," kata Dante.

"Kemudian tidak terlalu harus khawatir. Karena pemerintah selalu melakukan mitigasi untuk kasus COVID ini. Kalaupun ada yang sakit, terutama risiko tinggi, harap cepat dibawa ke rumah sakit supaya tidak terjadi hal yang fatal," pungkasnya.

Sumber: