Covid-19 Varian Nimbus Lebih Mudah Menyebar, Pakar Imunologi UNAIR Ungkap Faktor Pemicunya

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mendapat laporan bahwa ada 15 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada periode Januari hingga Mei 2025.--Ilustrasi
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Pakar Imunologi Universitas Airlangga Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dr. Agung Dwi Wahyu Widodo dr MSi mengungkap faktor pemicu Covid-19 varian Nimbus lebih mudah menyebar dan menular.
Kata dr. Agung Dwi Wahyu Widodo dr MSi salah satu faktornya ialah perubahan cuaca yang tak menentu. Kondisi tersebut bisa menyebabkan penurunan daya tahan tubuh masyarakat.
Tak hanya itu, faktor acuh masyarakat yang menganggap Covid-19 sudah tidak ada juga sehingga lupa menjalankan protokol kesehatan.
Lebih lanjut, Dr Agung menyebutkan bahwa minimnya pemeriksaan dan pelacakan membuat infeksi Covid-19 tidak terdeteksi.
"Banyak orang yang batuk atau pilek tidak mengetahui apakah ia terinfeksi Covid-19. Hal ini menyebabkan munculnya infeksi lubuk yang sulit terkendali,"ujarnya dikutip dari laman resmi, Rabu 11 Juni 2025.
“Perubahan musim ini memicu penurunan kekebalan tubuh masyarakat. Sementara itu, banyak orang merasa Covid-19 sudah tidak ada sehingga mereka mengabaikan protokol kesehatan. Padahal, tidak adanya pemeriksaan bukan berarti virus benar-benar hilang,” sambungnya.
dr. Agung Dwi Wahyu Widodo dr MSi mengatakan bahwa varian Covid-19 Nimbus lebih kebal terhadap vaksin.
Tak hanya itu, varian Nimbus juga mampu menghindari sistem kekebalan yang terbentuk oleh vaksin generasi awal. Hal ini menjadi tantangan baru dalam menghadapi penyebaran varian mutakhir.
Oleh karena itu, dr. Agung Dwi Wahyu Widodo dr MSi mengatakan bahwa dibutuhkan formulasi vaksin yang baru untuk menangani virus Nimbus.
BACA JUGA:Kasus Covid-19 Sedang Membludak, Ilmuwan Temukan Virus Baru HKU5 Berpotensi Lebih Bahaya
Menurutnya, formulasi vaksin yang baru bisa memberikan perlindungan yang sangat baik.
“Kita membutuhkan vaksin baru, sama seperti pada kasus influenza musiman. Vaksin yang diperbarui bisa memberi perlindungan lebih baik,” ujarnya.
lebih lanjut, dr Agung menyatakan bahwa lonjakan Covid-19 saat ini mungkin tidak separah sebelumnya, tetapi ancamannya tetap nyata.Untuk itu, kewaspadaan masyarakat perlu tetap dijaga.
Sumber: