Bali Sukses Gelar ITOP Forum 2025, Wujud Nyata Komitmen Pariwisata Berkelanjutan Antar Pulau

Para delegasi ITOP Forum saat meninjau papan destinasi wisata dari masing-masing negara peserta forum.--Rivansky Pangau/disway.id
"Jadi kita coba komunikasikan yang tadinya berdiri sendiri-sendiri, pariwisata seolah-olah dunia sendiri, nature seolah-olah dunia sendiri, culture seolah-olah dunia sendiri, jadi sekarang dikolaborasikan menjadi satu produk pariwisata," imbuhnya.
Meski tidak ada regulasi yang mengikat, lanjut Jenderal ASN Pemprov Bali ini, ITOP Forum menghasilkan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama lintas pulau dan negara.
"Regulasi ini tentu regulasi masing-masing negara. Kita forum ini tidak membuat regulasi yang mengikat semuanya. Jadi yang ada yang tadi di signing (penandatanganan komitmen bersama) itu adalah hanya joint commitment," ujar Made Indra.
"Jadi bersama bagaimana kita bisa bekerja sama dalam mengembangkan pariwisata ke depan. Karena kita sama-sama provinsi kepulauan. Tentu ada hal-hal yang mirip ya meskipun sebenarnya produknya pasti berbeda-beda," katanya lagi.
Menurutnya, sejarah dan identitas budaya harus terus dipertahankan sebagai fondasi pariwisata Bali.
"Memang Bali ini terkenal atau Bali ini muncul sebagai sebuah destinasi karena kekuatan budayanya. Maka itu tidak boleh dilepaskan. Pak Gubernur juga kemarin menyatakan budaya itu adalah kekuatan utama. Yang menjiwai seluruh aktivitas kita termasuk pariwisata," tegasnya.
BACA JUGA:Fly Bali Ikut Andil di BBTF 2025, Dorong Helikopter Service Jadi Transportasi Pariwisata
Forum ini, lanjut Made Indra, juga menjadi ajang berbagi strategi kebangkitan pascapandemi antarwilayah.
"Pasti semua mengalami situasi down tourism-nya (semasa Pandemi Covid-19), pariwisatanya turun. Lalu mencoba masing-masing bangkit. Tentu cara mereka bangkit berbeda-beda. Seperti Bali bangkit dengan cara apa, Hainan bangkit dengan cara apa, Jeju bangkit dengan cara apa. Kita bertukar informasi, bertukar pengalaman," pungkasnya.
Rangkaian ITOP Forum 2025 sendiri berlangsung padat. Puncak acara berlangsung pada 22 Juni, yang turut dilakukan serah terima bendera ITOP Forum dari Bali kepada Jeju, Korea Selatan sebagai tuan rumah tahun 2026.
Dengan suksesnya penyelenggaraan ini, Bali tak hanya kembali menjadi sorotan dunia, tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin arah baru pariwisata global berbasis budaya, berpijak pada alam, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat lokal.
Sumber: