Festival Sastra Saraswati Sewana 2025 ‘Kawinkan’ Budaya dengan Perkembangan Teknologi

Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, Anak Agung Gde Ngurah (AAGN) Ari Dwipayana saat memaparkan berbagai hal terkait penyelenggaraan Festival Sastra Saraswati Sewana 2025-Rivansky Pangau-
UBUD, DISWAYBALI.ID — Yayasan Puri Kauhan Ubud resmi mengumumkan penyelenggaraan Festival Sastra Saraswati Sewana 2025 yang akan berlangsung pada 10–14 Juli di Taman Sanggingan, Ubud, Bali.
Menginjak tahun kelima pelaksanaannya, festival tahun ini mengangkat tema “Brahmasara Bhawana Mukti: Teknologi untuk Kemajuan Peradaban”.
Tema tersebut dipilih sebagai respons terhadap perkembangan teknologi dan disrupsi digital, yang turut memengaruhi budaya Bali.
BACA JUGA:12 Daftar Event Bali Bulan Juni 2025, Banjir Festival Budaya hingga Pemeran Kesenian!
Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, Anak Agung Gde Ngurah (AAGN) Ari Dwipayana, menjelaskan bahwa tema tersebut dipilih untuk menjawab tantangan zaman.
"Teknologi seperti cloud computing, Internet of Things, Artificial Intelligence, Big Data Analytics, hingga virtual reality telah mengubah cara hidup masyarakat, termasuk masyarakat Bali. Ini adalah era disrupsi teknologi," ujarnya dalam konferensi pers di Bale Gajah, Puri Kauhan Ubud.
Festival itu menjadi ruang diskusi dan refleksi tentang bagaimana budaya Bali dapat bertahan, beradaptasi, dan berkembang di tengah perubahan yang sangat cepat.
Di samping itu, lanjut AAGN Ari, dalam budaya Bali terdapat nilai luhur yang dikenal dengan Tri Wisesa Yoga.
"Yaitu Satyam (kebenaran), Sivam (kesucian), dan Sundaram (keindahan)," ujarnya.
Sementara itu, Bendesa Adat Ubud Tjokorda Raka Kerthyasa yang juga akan tampil sebagai juri festival menambahkan, kiranya makna dari festival ini menjadi sebuah pegangan terhadap generasi muda kedepan.
"Terutama di dalam konsep kelestarian budaya di Bali, dengan begitu gencarnya pengaruh teknologi, pariwisata, infrastruktur dan sebagainya. Sampai hari ini, Bali masih tetap menjaga kebudayaannya melalui Sastra Sewana (Festival Sastra Saraswati Sewana, red)," tuturnya.
Menariknya, pada rangkaian festival juga turut diadakan Kompetisi Seni Pertunjukan dengan Inovasi Teknologi, untuk mendorong seniman Bali beradaptasi dengan teknologi dalam karya mereka. Hal ini termasuk dalam program pengembangan generasi muda.
BACA JUGA:Bali 7S: Festival Turnamen Sepak Bola Usia Dini Terbesar di Asia Kembali Digelar, Diikuti 389 Tim!
Sumber: