Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas Makanan Bergizi Gratis Dijual Rp7 Ribu Per Liter

Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas Makanan Bergizi Gratis Dijual Rp7 Ribu Per Liter

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menuturkan, minyak jelantah dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat dijual seharga Rp 7.000 per liter untuk bioavtur. --Istimewa

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menuturkan, minyak jelantah dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat dijual seharga Rp 7.000 per liter untuk bioavtur. 

Dadan Hindayana menilai bahwa minyak bekas digunakan untuk menu makanan bergizi gratis akan lebih bermanfaat jika dijual daripada dibuang.

"Rata-rata harganya sekitar Rp 7.000. Jadi lumayan lahir 1 entrepreneur yang bisa mengambil minyak jelantah dari SPPG. Daripada minyak itu dibuang lebih baik ditampung, dan kemudian menjadi pendapatan baru untuk SPPG," kata Dadan, dikutip Kamis 19 Juni 2025.

BACA JUGA:Prabowo dan Diplomasi Naratif: Sebuah Babak Baru dalam Hubungan Indonesia–Rusia

Dadan mengungkapkan rata-rata satu SPPG mengonsumsi sekitar 800 liter minyak goreng per bulan. Dari jumlah tersebut, sekitar 71 persen atau sekitar 550 liter menjadi minyak jelantah.

Itu berarti satu SPPG bisa mendapatkan Rp3,85 juta. Hal itu pun bisa menjadi sumber pendapatan yang potensial, mengingat minyak jelantah tergolong barang yang sudah tidak digunakan lagi dan tidak dibukukan dalam laporan keuangan.

BACA JUGA:Soal Isu Tambang Raja Ampat, Kementerian Kelautan dan Perikanan Singgung Soal Kasus Korupsi Timah Harvey Moies

Minyak jelantah juga bukan termasuk bahan yang dibukukan dalam daftar pengeluaran di SPPG karena termasuk barang yang sudah selesai dipakai.

"Itu tidak dibukukan karena termasuk barang yang sudah selesai, sehingga kemudian berpotensi menjadi pendapatan. Bahkan, kalau ada pengusaha yang mau mengumumkan di satu kabupaten misalnya, minyak jelantah kemudian bisa ditampung dan diekspor atau bisa dijual untuk biofuel, itu sangat memungkinkan," jelasnya.

Menurutnya, potensi minyak jelantah untuk biofuel juga telah terbukti dalam beberapa penelitian.

Bahkan bahan bakar untuk pesawat atau avtur kini bisa menggunakan biofuel dari minyak jelantah.

"Karena beberapa penerbangan internasional kan mewajibkan minimal satu persen menggunakan biofuel, dan itu lumayan, jadi yang menjadi pengusaha itu bisa dapat margin dari pembelian di SPPG, dan juga ke yang mengelola biofuel," ucapnya.

Sumber: