BACA JUGA:Tampil dengan Keffiyeh, Javier Bardem Tegaskan Dukungan untuk Gaza di Emmy Awards 2025
Dengan wilayah kerja yang meliputi 9 kecamatan dan lebih dari 500 sekolah, proses koordinasi, monitoring, serta evaluasi menjadi tantangan besar untuk dijalankan secara optimal.
“Melalui sistem informasi yang terintegrasi dan berbasis teknologi, kami berharap pengelolaan dan pelaporan kegiatan UKS dapat lebih efisien, akurat, dan terkoordinasi, sehingga berdampak positif pada peningkatan derajat kesehatan peserta didik di seluruh Kabupaten Buleleng,” ungkap Ni Nyoman Sukadani.
Dengan adanya sistem yang terintegrasi, pengelolaan dan pelaporan kegiatan UKS bisa dilakukan lebih cepat, tepat, dan efisien, sehingga memberi dampak positif bagi peningkatan kesehatan siswa di seluruh Buleleng.
Ia juga menambahkan, implementasi SI UKS ditujukan untuk memperbaiki mutu layanan kesehatan sekolah melalui pemanfaatan teknologi informasi yang terstruktur.
BACA JUGA:Tim Bulu Tangkis Klungkung Ukir Sejarah, Sumbang Dua Emas di Porprov Bali 2025
Program ini dirancang tidak hanya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, tetapi juga mendorong efisiensi kerja serta keberlangsungan layanan UKS di masa depan.
Pemerintah Kabupaten Buleleng pun meyakini, pelatihan ini akan membawa perubahan nyata dalam perencanaan hingga pelaporan kegiatan UKS.
Lebih jauh, langkah tersebut dipandang sebagai upaya penting dalam meningkatkan derajat kesehatan peserta didik di daerah tersebut.