DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Pemberian hadiah jam tangan Rolex yang diberikan Presiden Prabowo Subianto kepada Timnas Indonesia karena telah berhasil mengalahkan China sempat menjadi buah bibir di maysrakat Indonesia.
Bahkan, momen tersebut sempat dikomentari oleh figur publik, Ernest Prakasa. Sutradara film Teka Teki Tika tersebut mengaku heran Prabowo memberikan hadiah di tengah gempuran efisiensi anggaran dan badai PHK massal di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Sekretariat Negara, Prasetyo Hadi menegaskan bahwa hadiah jam tangan Rolex yang diberikan kepada Timnas Indonesia merupakan murni dari kantong pribadi Presiden Prabowo Subianto.
BACA JUGA:Australia Keluarkan Peringatan Warganya Pergi Liburan ke Bali, Begini Respon Dinas Pariwisata
“Pasti loh (uang pribadi),” kata Prasetyo saat dikonfirmasi, dikutip Selasa 10 Juni 2025.
Mensesneg Prasetyo Hadi menegaskan bahwa tidak ada penggunaan uang negara sama sekali untuk membeli hadiah jam Rolex untuk Timnas Indonesia.
"Enggak ada (uang negara)" tutur Prasetyo Hadi.
Tak hanya menuai komentar dari figur publik seperti Ernest Prakasa, momen pemberian hadiah jam Rolex juga sempat dikritik oleh mantan atlet wushu nasional Lindswell Kwok.
Menurutnya, perlakuan istimewa terhadap cabor sepak bola mencerminkan ketimpangan dalam kebijakan anggaran olahraga nasional.
Peraih medali emas Asian Games 2018 itu menyebut sepak bola mendapat anggaran hampir Rp 200 miliar, sedangkan cabang lain hanya di kisaran Rp 10-30 miliar.
"Tentu bangga dengan prestasi sejawat. Tapi sudah adil belum pemerintah dalam memfasilitasi atlet-atletnya?" tulis Lindswell.
"Bukan karena sejawat kita dapat apresiasi lalu kita kepanasan. Bukan. Tapi lihat dulu siapa yang kasih, presiden," ungkapnya.
Jam tangan Rolex yang diperkirakan seharga Rp190-Rp250 juta per unit itu diberikan dalam acara informal di kediaman pribadi Presiden Prabowo pada Jumat 6 Juni 2025 lalu. Momen tersebut menjadi viral usai dibagikan oleh pemain Timnas, Justin Hubner.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa hadiah tersebut merupakan bentuk apresiasi pribadi Presiden. Ia juga menyebut pemerintah menggelontorkan hampir Rp200 miliar per tahun untuk pengembangan sepak bola sepak bola nasional.