Film Pelangi Di Mars, Membawa Genre Sci-Fi Anak Indonesia yang Siap Tayang di 2026!
Film Pelangi di Mars mengusung tema luar angkasa yang masih sangat jarang untu dieksplor oleh sineas Indonesia dan akan hadir di bioskop pada tahun 2026--Youtube
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Film Pelangi di Mars mengusung tema luar angkasa yang masih sangat jarang untu dieksplor oleh sineas Indonesia dan akan hadir di bioskop pada tahun 2026 mendatang. Film Pelangi di Mars dihadirkan bukan hanya memikat secara visual, tetapi juga sarat akan makna karena akan menyuguhkan kisah ppetualangan seorang gadis kecil.
Dalam film Pelangi di Mars, para penonton diajak untuk mengikuti perjalanan tokoh Pelangi bersama dengan robot-robot cerdasnya, selain itu di film ini tidak hanya sekedar menawarkan hiburan futuristik, tetapi juga menyisipkan pesan moral mengenai keberanian, kerja sama, dan pentingnya ilmu pengetahuan.
Film Pelangi di Mars rencananya akan tayang pada tahun 2026 di bioskop. Pelangi di Mars yang menyajikan animasi 3D bisa menciptakan pengalaman sinematik yang imersif sekaligus edukatif bagi anak-anak yang nantinya akan menonton, sekaligus menjadi inovasi di industri film Indonesia.
BACA JUGA:Reza Rahadian Menangis di Panggung FFI 2025, Dedikasi Film Pangku dan Harapan Untuk Pendidikan
Mahakarya Pictures bersama dengan Produksi Film Negara kini siap merilis sebuah film dengan genre Sci-Fi yang dijadwalkan akan tayang di bioskop pada tahun 2026 mendatang. Film ini nantinya akan menjadi salah satu terobosan profil tinggi di perfilman lokal karena akan mengombinasikan aktor live-action dengan animasi 3D.
Selain itu, diketahui dalam film Pelangi di Mars akan mengusung Extended Reality (XR) untuk bisa menciptakan visual yang imersif dan futuristik. Upie Guava selaku sutradara dari film Pelangi di Mars menjelaskan bahwa ide film ini sudah ada sejak tahun 2020.
Di dalam film Pelangi di Mars akan menggunakan latar 2090, di mana akan dihdapkan dengan kondisi krisis air di bumi yang memaksa para manusia untuk mencari solusi di planet lain. Beberapa aktor dan aktris yang hadir adalah Messi Gusti yang berperan sebagai Pelangi, lalu Pratiwi yang diperankan oleh Lutesha.
Sosok yang diperankan oleh Lutesha merupakan langkah yang digunakan sebagai bentuk penghormatan terhadap Pratiwi Sudarmono, atstronaut perempuan pertama Indonesia yang berjuang untuk bisa menjelajah ke luar angkasa.
Nantinya di film Pelangi di Mars akan dijabarkan petualangan yang dilakukan oleh Pelangi dengan robot-robot pintarnya hingga nanti di tengah-tengah perjalanan, mereka berusaha mencari mineral ajaib yang bernama Zeolit Omega yang diyakini bisa memurnikan air dan menyelamatkan bumi dari krisis air.
BACA JUGA:Akhirnya Tom Cruise Berhasil Raih Oscar Pertama Lewat Penghargaan Kehormatan
Secara teknis, produksi film ini menggunakan teknologi Extended Reality (XR) yang digabung dengan Unreal Engine, mesin grafis canggih yang biasa digunakan dalam produksi game dan film besar.
XR di sini mencakup elemen, seperti virtual reality (VR), augmented reality (AR), dan mixed reality (MR), sehingga bisa memberikan fkesibilitas tinggi dalam pembuatan adegan-adegan luar angkasa yang meyakinkan dan realistis.
Sumber: