Pelayanan Lebih Ramah dan Inklusif di Bandara, Petugas Ngurah Rai Kini Bisa Bahasa Isyarat
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai memiliki petugas dengan keahlian bahasa isyarat --
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Sebagai salah pintu gerbang utama kedatangan wisatawan lokal maupun asing di Bali, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai terus berbenah untuk bisa menghadirkan layanan yang terbaik, yaitu dengan menyiapkan keahlian baru untuk para petugas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai bisa bahasa isyarat.
Bandara I Gusti Ngurah Rai kini menjadi perhatian publik sekaligus mendapatkan pujian dari masyarakat karena hadir dengan pembaruan yang progresif, yaitu dengan membekali petugas customer service dan petugas keamanan (Avsec) dengan kemampuan bahasa isyarat.
Kemampuan bahasa isyarat oleh para petugas bandara sebagai bentuk komitmen para pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk bisa menyamaratakan pelayanan yang ramah dan inklusif kepada semua penumpang, terutama untuk penumpang disabilitas pendengaran.
BACA JUGA:Dukung Peran Polwan, Kapolda Bali Masuk Deretan Penerima HeForShe Movement 2025
Bandara Internasional I Ngurah Rai kini mengambil langkah besar untuk meningkatkan layanan inklusif dengan membekali petugas customer service dan petugas keamanan (Avsec) dengan kemampuan bahasa isyarat.
Inisiatif ini dilakukan sebagai bentuk komitmen pihak bandara untuk memastikan bahwa seluruh penumpang bandara, termasuk penyandang disabilitas pendengaran bisa mendapatkan pelayanan yang ramah, setara, dan mudah diakses.
Program ini hadir sebagai bagian dari rangkaian peningkatan layanan yang lebih luas, di mana Bandara I Ngurah Rai sebelumnya telah menjalankan total 24 program pembaruan fasilitas dan pelayanan untuk meningkatkan standar kenyamanan bagi seluruh pengguna jasa penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Pihak bandara juga menjelaskan bahwa pelatihan bahasa isyarat yang diberikan kepada para petugas bandara yang bertugas di garda terdepan agar mereka bisa berkomunikasi langsung dengan penumpang tunarungu ketika proses check-in, pemeriksaan kemanan, hingga saat penumpang sedang membutuhkan bantuan.
Langkah ini dilakukan untuk menghilangkan hambatan komunikasi yang selama ini mungkin dialami oleh para penumpang tunarungu. Diketahui bahwa pelatihan bahasa isyarat yang diberikan kepada para petugas bandara bukan sebagai pelatihan tambahan, melainkan bagian dari transformasi layanan secara menyeluruh yang beberapa tahun ke belakang sedang dilakukan oleh pihak bandara untuk bisa memenuhi standar pelayanan internasional.
BACA JUGA:Antusiasme Melejit, OPPO Run 2025 Kumpulkan Ribuan Peserta di Bali
Selain pelatihan bahasa isyarat, Bandara Ngurah Rai juga melakukan perbaikan besar pada fasilitasnya, seperti revitalisasi area check-in, pembaruan toilet, peningkatan akses transportasi publik, penataan ulang signage agar lebih mudah dibaca, dan pengoptimalan pada layanan digital, seperti self check-in dan informasi penerbangan menjadi prioritas.
Semua pembaruan ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan pada seluruh penumpang, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan mobilitas atau memiliki kebutuhan khusus.
Selain pembaruan fasilitas, bandara juga memperkuat aksesbilitas melalui adanya penyediaan jalur khusus untuk disabilitas, toilet yang ramah untuk pengguna kursi roda, dan layanan bantuan khusus yang bisa diminta kapan saja.
Langkah pembekalan bahasa isyarat ini menjadi kelanjutan alami dari upaya peningkatan fasilitas bandara, sehingga pelayanan bandara bisa benar-benar memenuhi prinsip inklusivitas.
Sumber: