MUI Kritik Keras Konten Video AI Hari Pertama di Neraka: Itu Sangat Berbahaya!

MUI Kritik Keras Konten Video AI Hari Pertama di Neraka: Itu Sangat Berbahaya!

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan kritik keras terhadap video yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) berjudul "Hari Pertama di Neraka". --Istimewa

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan kritik keras terhadap video yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) berjudul "Hari Pertama di Neraka". 

Video tersebut dinilai mengandung konten yang sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan keresahan serta salah paham di masyarakat.

BACA JUGA:Kementerian Kelautan dan Perikanan Bantah Terbitkan IUP Nikel di Raja Ampat: Itu Bukan Wewenang Kami

Konten Video yang Jadi Sorotan

Video "Hari Pertama di Neraka" menggunakan teknologi AI untuk menggambarkan pengalaman seseorang yang baru saja memasuki neraka.

Visual dan narasi dalam video ini dinilai sangat provokatif dan menimbulkan sensasi negatif, bahkan dianggap melecehkan nilai-nilai agama serta mengandung unsur kekerasan dan ketakutan yang tidak sesuai.

Pernyataan MUI

Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom), Kiai Masduki sangat menyayangkan kreaktivitas masyarakat yang justru menuai kontroversi dan kritik negatif.

Menurut Kiai Masduki, video konten bisa menimbulkan kontroversi hingga rasa permisif terhadap agama.

“Isu mengenai artificial intelligence (AI) yang di dalamnya ada gambaran mengenai hari pertama di neraka, saya kira cukup membuat heboh di masyarakat dan bisa menimbulkan kontroversi hingga rasa permisif terhadap agama,” ucap Kiai Masduki, dikutip Kamis 19 Juni 2025.

“Neraka merupakan salah satu punishmen, sebuah ancaman yang berat dari ajaran agama. Di dalam video tersebut digambarkan seolah-olah neraka tersebut di gampangkan dengan seolah-olah bersuka ria di dalamnya, saya kira itu sangat berbahaya,” imbuhnya.

BACA JUGA:Sadis, Penembakan WNA Australia di Bali Disaksikan Istri Korban, 3 Pelaku Asing Terancam Hukuman Mati

Sebelum video tersebut viral, terdapat pula video hasil AI yang menggambarkan Ka’bah menjadi sarang LGBT. Hal tersebut tentu sudah sangat meresahkan dan masuk dalam kategori penistaan agama.

“Berbicara mengenai AI, menurut saya hal tersebut merupakan sisi gelap,” kata Kiai Masduki.

Kiai Masduki menegaskan bahwa AI memiliki sisi gelapnya, yakni AI tidak bisa membedakan mana sisi agama yang benar dan tidak benar.

Sumber: