Pemkab Buleleng Tekan Komitemen Wujudkan Lingkungan Layak Anak

Selasa 30-09-2025,22:28 WIB
Reporter : Syifa Lulu
Editor : Syifa Lulu

BULELENG, DISWAYBALI.ID - Pemerintah Kabupaten Buleleng kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang aman, bebas dari tindak kekerasan, serta memastikan hak-hak perempuan dan anak tetap terlindungi. 

Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Pertemuan Koordinasi dan Kerja Sama Lintas Sektor yang digagas oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Buleleng di ruang rapat Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Selasa 30 September 2025.

Agenda tersebut menitikberatkan pada strategi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, upaya penanganan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), perlindungan bagi anak yang berhadapan dengan hukum (ABH), hingga pencegahan perkawinan usia anak. Semua itu dilakukan melalui penguatan program Kabupaten Layak Anak (KLA).

BACA JUGA:Sinopsis Black Phone 2: Teror The Grabber Kembali Menghantui

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng, Ny. Wardhany Sutjidra, yang hadir sekaligus membuka pertemuan secara resmi, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. 

Menurutnya, perlindungan anak harus dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak, tanpa ada sekat antarorganisasi perangkat daerah.

“Kita semua memiliki kewajiban, tidak hanya perempuan. Mewujudkan kota yang ramah anak adalah tugas bersama. Edukasi sejak dini, pemahaman yang sama, serta visi yang jelas akan menjadi kunci keberhasilan,” ujarnya.

Di sisi lain, Kebid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Buleleng, Ida Ayu Kade Septiani Utami, menambahkan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) perlu menjadi fokus utama. 

BACA JUGA:Pemprov Bali dan Pemkab Jembrana Kerja Sama Percepat Vaksinasi Rabies

Menurutnya, anak-anak yang tidak mendapatkan perlindungan akan tumbuh menjadi generasi yang lemah, tidak produktif, dan kurang kreatif.

“Jika anak tumbuh tanpa perlindungan, mereka akan menjadi generasi lemah, tidak produktif, dan tidak kreatif. Kita ingin menciptakan lingkungan ramah anak agar mereka dapat berkembang optimal,” jelasnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat melindungi perempuan dan anak semakin kokoh, serta menjadi langkah nyata dalam menyiapkan generasi emas yang tangguh, berdaya, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045.

Kategori :