Pemimpin Aksi Iklim Daerah dan Nasional Bakal Hadiri Pekan Iklim Bali 2025

Dari kanan: Kasubag Komunikasi Pimpinan Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali, I Made Dwi Prayana, Kepala CORE Udayana, Prof Ida Ayu Dwi Giriantari, Country Director World Resources Institute (WRI) Indonesia & Anggota Dewan Pembina Koalisi Bali Emisi Nol --
Pemerintah Provinsi Bali menyambut visi ini, dan menyatakan komitmen yang lebih ambisius untuk mencapai Bali Emisi Nol Bersih pada tahun 2045, lima belas tahun lebih cepat dari target nasional.
Komitmen ini telah didukung oleh berbagai perangkat regulasi di Bali, melalui Peraturan Gubernur maupun Peraturan Daerah.
Kasubag Komunikasi Pimpinan Biro Humas dan Protokol, I Made Dwi Prayana, menyatakan Pekan Iklim Bali 2025 sejalan dengan penguatan program prioritas Provinsi Bali, yaitu mandiri energi, transportasi berkelanjutan, kedaulatan pangan, dan air bersih.
“Bali telah memiliki Pergub Mandiri Energi dan Rencana Aksi Daerah KBLBB. Pekan Iklim Bali akan membantu Pemerintah Provinsi Bali memperkuat dukungan dan kolaborasi dengan mitra non-pemerintah, termasuk pihak swasta, untuk mempercepat pelaksanaan dua regulasi tersebut,” ungkap Dwi sapaan akrabnya.
BACA JUGA:Pemkab Buleleng Susun RAD untuk Percepat Penanggulangan TBC, Targetkan Indonesia Bebas TBC 2030
Di samping itu, Kepala Sekretariat Koalisi Bali Emisi Nol Bersih, Sofwan Hakim, menyatakan melalui rangkaian kegiatan Pekan Iklim Bali 2025, pihaknya berharap dapat membuka titik temu perspektif serta wawasan melalui diskusi kebijakan dan tindakan aksi iklim sub-nasional melalui Forum Nasional.
Serta mendemonstrasikan praktek terbaik inovasi solusi iklim berbasis komunitas melalui Jelajah Inovasi.
“Bercermin dari tantangan yang dihadapi Bali untuk mendapatkan akses teknologi energi bersih dan infrastruktur hijau, Pekan Iklim Bali 2025 akan mempertemukan pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah, untuk membangun mekanisme pendanaan yang mandiri dan dimiliki secara lokal, serta memiliki landasan regulasi yang kuat dalam Forum Investasi Iklim,” pungkas Sofwan.
Sumber: