Bawa Pesan Ini, Pesepeda Asal Klaten 'Ultra Cycling' 700 KM Jawa-Bali

BACA JUGA: Shutdown AS hingga Data Ekonomi Domestik Diperkirakan Pengaruhi IHSG Pekan Ini

 

"Saya memilih jalur selatan sedikit lebih jauh. Karena, ingin singgah di Desa Selok Awar-awar untuk ziarah di makam almarhum Salim Kancil. Selain itu, jalur ini dingin dan lebih menantang, berbeda ketika saya harus melalui pantai utara yang pasti sangat panas," ungkapnya.

 

Hingga tiba di Lumajang tempat Salim Kancil dikebumikan, Narendra mengaku tidak mendapatkan kesulitan apapun dalam perjalanannya baik teknis dan non-teknis. sepanjang perjalanan dari Malang menuju Lumajang pun, ia mengaku mendapati pemandangan pegunungan sejuk dan air terjun yang dapat membantu memulihkan staminanya. Ia seperti mendapatkan energi oksigen baru yang lebih segar.

 

Dari Lumajang ia melewati cuaca yang cukup panas lantaran harus melalui jalur lintas selatan selama kurang lebih 10 jam dengan jarak tempuh 82 KM. Setibanya di Jember, singgah satu malam di lokakarya First one jersey yang juga menjadi sponsor dirinya saat bersepeda ke Mekah tahun 2024 silam. 

 

"Dari Jember ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi saya bertemu lagi dengan dataran tinggi hutan Gumitir. Saya bisa lalui hampir 11 jam dengan jarak tempuh 118 KM. Akhirnya saya bisa menuntaskan rute bentang Jawa sebagai sambungan dari perjalanan saya ke Mekah yang melintasi wilayah barat Pulau Jawa," sambungnya.

 

Sementara itu, ia sampai di Bali 1 Oktober 2025 pukul 07.00 Wita, Narendra menuntaskan ultra cycling nya selama tujuh hari dengan total jarak yang dilalui sekira 700 KM. Dalam kesempatan itu, Narendra mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan moral dan materil atas suksesnya misi perjalanan itu.

 

"Saya dedikasikan perjalanan ini untuk semua orang tua atas kehilangan anaknya yang tewas (Affan Kurniawan dan semua korban meninggal dalam aksi demo akhir Agustus 2025), terluka, dan ditahan," pungkas dia.

Sumber: