Komidigi Dorong Perempuan Jadi Penggerak Ekosistem Digital, Bukan Hanya Pengguna Pasif di Dunia Maya

Komidigi Dorong Perempuan Jadi Penggerak Ekosistem Digital, Bukan Hanya Pengguna Pasif di Dunia Maya

Menteri Komdigi, Meutya Hafid (kanan), saat menghadiri sekaligus membuka acara She-Connects di Bali, Jumat 10 Oktober 2025-Istimewa-

Ia menekankan pentingnya komunitas positif sebagai wadah pertumbuhan bersama. Ruang digital, kata dia, memungkinkan perempuan terhubung dengan orang-orang yang memiliki visi sejalan dan mengubah ide sederhana menjadi gerakan berdampak besar.

Sementara itu, Faye Wongso menyoroti potensi ekonomi perempuan yang sangat besar di sektor digital, terutama bagi pelaku usaha mikro dan kecil. Ia menjelaskan, sebagian besar bisnis mikro dan kecil di Indonesia dijalankan oleh perempuan, namun jumlahnya menurun drastis di level menengah dan besar.

"UKM begitu go online, berdasarkan penelitian paling tidak akan menaikan revenue 11 persen. Kalau ini dilipatgandakan ke puluhan juta UMKM itu sangat lumayan bagi pemasukan negara," jelas Faye.

Sedangkan Ayu Sukma Pramestisari menekankan bahwa perempuan tidak dapat bergerak sendiri tanpa dukungan masyarakat dan lingkungan yang aman. Ia juga mengajak perempuan untuk memperbaiki kebiasaan digitalnya. 

"Perbaiki algoritma media sosial kita, maka akan memperbaiki apa yang kita konsumsi. Mengisi diri dengan konten-konten yang baik, akan memperbaiki cara kita memandang dunia," terangnya.

Menurut Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Komdigi, Fifi Aleyda Yahya, She-Connects bukan sekadar forum diskusi, melainkan gerakan untuk mendorong perempuan berani mengambil peran dalam transformasi digital.

"Digitalisasi bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal kesempatan, dan keberanian untuk mengambil peran. Perempuan punya semua modal untuk itu: empati, kreativitas, ketekunan, dan kemampuan membangun jejaring," ungkap Fifi.

Ia menegaskan bahwa keterlibatan jutaan perempuan di ruang digital akan memberikan dampak besar bagi ekonomi dan pembangunan nasional. Perempuan, katanya, harus memanfaatkan teknologi untuk berwirausaha, mengedukasi, dan berkarya.

"Ini adalah gerakan. Gerakan untuk menghubungkan perempuan dengan peluang digital. Gerakan agar perempuan tidak hanya melek digital, tapi juga menguasai digital," pungkasnya.

Sumber: