ITMW 2025: Meneguhkan Transformasi Pariwisata Nasional yang Cerdas dan Berkelanjutan

Menpar RI Widiyanti Putri Wardhana, Founder & Chair of MCorp Hermawan Kartajaya, mengabadikan momen bersama usai menghadiri forum-Rivansky Pangau-
Dia menyebut masa depan industri ini akan ditopang oleh smart tourism, personalisasi perjalanan, dan teknologi imersif.
"Pariwisata kini tidak lagi hanya bertumpu pada keindahan destinasi, tetapi juga pada kemampuan memanfaatkan teknologi untuk memberikan pengalaman yang lebih mudah, cepat, dan personal," tuturnya.
"Dengan AI yang tepat, kita bisa memastikan wisatawan pulang dengan dua hal, yakni kenangan indah dan keinginan untuk kembali," sambungnya.
Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana, menegaskan bahwa Indonesia sedang memasuki fase transformasi besar menuju pariwisata berbasis kualitas dan keberlanjutan.
BACA JUGA:Bali Sukses Gelar ITOP Forum 2025, Wujud Nyata Komitmen Pariwisata Berkelanjutan Antar Pulau
Pemerintah, kata dia, tengah mereformasi kebijakan melalui Undang-Undang Kepariwisataan yang baru, yang menekankan pembangunan pariwisata terintegrasi.
Kebijakan tersebut mencakup penguatan SDM, pelestarian budaya, pemberdayaan masyarakat, pemanfaatan teknologi digital, serta pengembangan event-based tourism yang memiliki nilai ekonomi dan sosial-budaya.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah akan meluncurkan Indonesia Quality Tourism Fund (IQTF). Yakni skema pendanaan khusus untuk meningkatkan kualitas dan daya saing destinasi nasional.
"Masa depan pariwisata bukan sekadar tentang berapa banyak orang yang datang, tetapi seberapa dalam pariwisata mampu menyentuh kehidupan, menjaga budaya, dan membentuk dunia yang lebih baik," ujarnya menutup pidato.
BACA JUGA:Sampaikan Pengunduran Diri, Rahayu Saraswati Minta Tuntaskan RUU Kepariwisataan
Dalam sesi tematik, sejumlah kepala daerah membagikan strategi pengembangan pariwisata berbasis potensi lokal dan kearifan budaya.
Di antaranya, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Bupati Kepulauan Mentawai Rinto Wardana, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, Bupati Subang Reynaldy Putra Andita, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, dan Wali Kota Magelang Damar Prasetyono.
Mereka menekankan pentingnya kolaborasi lintas daerah serta inovasi kebijakan untuk memperkuat daya saing nasional.
Mantan Wakil Gubernur Bali 2018–2023 Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyoroti filosofi Tri Hita Karana sebagai dasar harmoni antara manusia, alam, dan budaya dalam tata kelola pariwisata Bali.
Sementara Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Chairman of Bali Tourism Board, menekankan pentingnya konsep One Island, One Management demi memastikan pengelolaan pariwisata Bali yang terpadu dan berkelanjutan.
Sumber: