Bali Bidik Zero Kasus HIV 2030, Fokus pada ARV dan Layanan Remaja

Pelatihan jurnalistik dalam peliputan Penanggulangan HIV/AIDS di Bali yang dihadiri oleh sejumlah pembicara lintas institusi.-Rivansky Pangau-
DENPASAR, DISWAYBALI.ID -- Pemerintah Provinsi Bali menegaskan komitmennya untuk mencapai target Ending AIDS 2030 melalui penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan HIV/AIDS.
Dokumen itu menjadi panduan utama bagi pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan pihak terkait lainnya dalam memperkuat upaya pencegahan serta pengendalian HIV/AIDS di Bali.
Ketua Forum Peduli AIDS (FPA) Bali, dr Made Oka Negara, menyampaikan bahwa RAD disusun sebagai dasar penganggaran dan pedoman kerja bagi seluruh institusi yang peduli terhadap isu AIDS.
BACA JUGA:4 Terobosan Teknologi Kesehatan dalam Pengobatan HIV, Terbaru Lenacapavir
"RAD ini menjadi acuan agar semua pihak memiliki arah dan strategi yang sama dalam menekan angka penularan HIV di Bali," ujarnya.
Berdasarkan data terakhir, estimasi jumlah Orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) di Bali mencapai 31.686 orang. Hingga Mei 2023, sebanyak 28.676 kasus atau sekitar 91 persen telah ditemukan.
Sebagian besar ODHIV masih menjalani pengobatan antiretroviral (ARV) dan dalam kondisi tersubresi.
BACA JUGA:FDA Setujui Suntikan Lenacapavir 2 Kali Setahun untuk Cegah Infeksi HIV, Diklaim 90 Persen Efektif
Program RAD memiliki tujuan umum untuk mendokumentasikan strategi penanggulangan HIV/AIDS agar dapat dijadikan pedoman bagi seluruh pihak dalam menyusun program kerja yang efektif.
Sementara itu, tujuan khususnya meliputi pencegahan penularan menuju zero new infection serta peningkatan kualitas layanan kesehatan, termasuk layanan ARV. Targetnya, 95 persen ODHIV patuh minum ARV dan 95 persen di antaranya tersubresi.
Pada tahap implementasi, pemerintah daerah menekankan pentingnya penguatan komitmen seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam mendukung program penanggulangan HIV/AIDS.
Setiap OPD diharapkan membuat perencanaan dan alokasi anggaran yang memadai serta melakukan kajian terhadap peraturan yang relevan untuk mengidentifikasi kendala dan solusi.
BACA JUGA:Benarkah Terapi Stem Cell Bisa Sembuhkan Penyakit HIV? Begini Penjelasan Dokter
"Dukungan lintas instansi sangat diperlukan agar target strategis, seperti pelayanan kesehatan dasar dan rehabilitasi sosial, dapat tercapai," katanya.
Sumber: