Netral atau Pilih Sisi, Citra FIFA Dipertanyakan Usai Pemberian Sanksi untuk Norwegia

Netral atau Pilih Sisi, Citra FIFA Dipertanyakan Usai Pemberian Sanksi untuk Norwegia

Langkah-langkah yang dilakukan oleh FIFA sering kali membuat publik mempertanyakan citra FIFA--

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Ancaman pemberian sanksi yang diberikan untuk Norwegia usai aksi pro Palestina yang dilakukan oleh para suporter pada pertandingan antara Norwegia vs Israel lalu.

Publik menyoroti kebijakan FIFA yang dianggap kembali melakukan standar ganda, sebelumnya FIFA memperbolehkan Israel untuk terlibat dalam agenda FIFA padahal sebelumnya FIFA melarang Rusia untuk mengikuti piala dunia atas konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Meskipun FIFA sudah menyatakan akan mengedepankan sifat netral, tetapi langkah-langkah yang dilakukan oleh FIFA sering kali tidak konsisten membuat publik mempertanyakan citra FIFA yang terkesan melakukan standar ganda kepada beberapa negara.

BACA JUGA:Usai Indonesia Gagal ke Piala Dunia, Tagar #KluivertOut dan #ErickOut Menggema di Media Sosial

Buntut dari aksi para suporter yang mengibarkan bendera Palestina saat pertandingan antara Norwegia dan Israel berlangsung kini akan dihadapkan dengan pemberian sanksi dan saat ini FIFA masih dalam penyelidikan.

Publik pun bereaksi atas respons FIFA yang dianggap berlebihan dan banyak yang menganggap bahwa yang dilakukan suporter Norwegia bukan sebuah hal politik, melainkan aksi kemanusiaan dan bentuk kepedulian terhadap Palestina.

Sebelumnya FIFA terus menggaungkan pernyataan mengenai sepak bola harus terbebas dari politik, tetapi belakangan ini banyak kebijakan FIFA yang dinilai tidak adil dan tidak diterapkan untuk semua negara.

Justru sikap FIFA yang relatif diam terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi kepada beberapa negara yang ikut dalam agenda FIFA ini hingga membuat publik bertanya-tanya, apa FIFA benar-benar netral di semua keputusannya?

Pertannyaan itu muncul karena banyak yang beranggapan bahwa yang dilakukan FIFA dengan mengatasnamakan netralitas justru lebih mengarah untuk menghindari tanggung jawab moral.

BACA JUGA:Tantangan untuk Lolos Setelah Timnas Indonesia Menelan Kekalahan Lawan Arab Saudi 2-3

Beberapa pihak juga menyebutkan bahwa sebenarnya sifat netral yang dibicarakan oleh FIFA sepertinya hanya sebatas di atas kertas karena yang dilakukan kepada Norwegia ini hanya bentuk pembungkaman atas aksi soldaritas kemanusiaan.

Aksi suporter Norwegia ini juga dipastikan bukan sebagai bentuk propaganda politik tetapi sebagai bentuk rasa peduli. Namun dengan adanya pemberian sanksi justru mempertanyakan, apa sebenarnya di zaman sekarang ini aksi kemanusiaan sudah dianggap sebagai bentuk pelanggaran?

Karena itu kebijakan FIFA mengenai pemberian sanksi terhadap Norwegia ini menjadi perdebatan panjang di antara publik yang lagi-lagi mempertanyakan citra FIFA. Apa mereka benar-benar menjaga netralitas atau justru sedang melindungi pihak-pihak tertentu?

Sumber: