Dedi Mulyadi Buat Kebijakan Hapus PR Siswa di Sekolah, Alasannya Bikin Menyentuh

Dedi Mulyadi kembali membuat gebrakan yang menuai perhatian publik. Dalam sebuah forum pendidikan di Jawa Barat, Dedi menyampaikan kebijakan barunya yang menghapus pekerjaan rumah (PR) bagi siswa sekolah.--Instagram
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Dedi Mulyadi kembali membuat gebrakan yang menuai perhatian publik. Dalam sebuah forum pendidikan di Jawa Barat, Dedi menyampaikan kebijakan barunya yang menghapus pekerjaan rumah (PR) bagi siswa sekolah.
Fokus pada Perkembangan Anak
Dedi mengungkapkan, ada kekeliruan dalam pemberian PR untuk siswa. Selama ini, kata dia, PR siswa khususnya untuk tingkat sekolah dasar (SD) justru dikerjakan oleh orang tua.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana menghapus pekerjaan rumah bagi anak sekolah. Karena selama ini kan ada sesuatu yang ironi. Ironinya bagaimana? Gurunya ngasih PR pada muridnya, yang ngerjainnya orang tuanya," ucapnya, dikutip Kamis 5 Juni 2025.
BACA JUGA:Dukung Swasembada Pangan, Kapolda Bali Panen Jagung Raya Serentak
Oleh karena itu, Dedi Mulyadi menilai tugas sekolah hanya boleh dikerjakan dan diselesaikan di sekolah saja. Anak-anak di rumah fokus untuk mengembangkan potensi dan membantu orang tua di rumah.
"Seluruh pekerjaan sekolah dikerjakan di sekolah, tugas sekolah dikerjakan di sekolah, tidak dibawa menjadi beban rumah, di rumah anak-anak tidur rileks, baca buku, olahraga, fokus membantu orang tua," katanya.
Dedi Mulyadi Tegas tak Akan Hentikan Programnya
Sementara itu terkait programnya mendidik anak nakal di Barak sempat menjadi sorotan.
Dedi Mulyadi dengan tegas menyebut tak akan mengehentikan program pendidikan militer yang sudah dilakukannya.
Dedi Mulyadi lantas menyinggung sosok yang ingin pendidikan militer yang telah berjalan itu gagal.
Menurut Dedi Mulyadi, pihak yang ingin program pendidikan itu gagal adalah kelompok yang menjadikan politik sebagai tujuan utama dalam hidup.
"Siapa yang berharap ini gagal? Para nyinyir dan pembenci yang menjadikan politik sebagai tujuan hidupnya," kata Dedi Mulyadi
Sumber: