Siapa Sangka, Pelaku Bom Bali Umar Patek Kini Alih Profesi, Jadi…

Asisten Koordinator lapangan pada insiden peledakan bom di Bali itu, kini tengah menekuni dunia bisnis Food and Beverage (FnB).-umar.potret-instagram
Umar nampak sedang mempromosikan kopi barunya ini melalui media sosial. Dia juga terlihat melayani pesanan konsumen dengan senyum khasnya itu.
Bisnis Kopi Ramu 1966 karya Umar Patek, beralamat di Jalan Ngagel Timur No.23, Surabaya, Jawa Timur. Nama Ramu sendiri, diketahui merupakan pembalikan dari nama Umar.
BACA JUGA:Jelang Laga Indonesia vs China, Branko Ivankovic Sesumbar: Lawan Brasil pun Kami Optimis Menang!
Perubahannya itu membuat media asing menyoroti kepribadian Umar.
“Dulu saya meramu bom, dan sekarang saya meramu kopi,” ujar Patek kepada media asing, dikutip Selasa, 3 Juni 2025.
Patek mengatakan bahwa dirinya ingin memulai hidup baru dan satu-satunya pilihan adalah memulai bisnis sendiri. Sebab, menurut Umar, tidak ada lagi yang mau mempekerjakan seorang penjahat yang sudah dihukum.
“Sebelumnya, saya dikenal karena sesuatu yang menyakiti dunia. Sekarang saya telah memilih jalan yang berbeda,” kata Umar.
“Dulu, kepahitan itu menghancurkan, sekarang kepahitan (kopi) itu menyembuhkan,” sambungnya.
Hedon Estate, sebuah restoran di Surabaya yang telah membantu Umar Patek meluncurkan bisnisnya.
BACA JUGA:Covid-19 Mengganas di Asia, PSSI Perketat Pengamanan Pemain Timnas Indonesia
BACA JUGA:Stefano Cugurra Berlabuh ke Liga 2, Nahkodai Barito Putera Musim 2025/26
“Saya merasa sangat manusiawi karena mereka membantu saya, terutama karena pemilik kafe itu bukan Muslim. Saya berharap bisnis baru saya akan sukses dan saya bisa mandiri lagi,” ungkap Umar.
Setelah pengeboman di Bali, ia bersembunyi di Pakistan dan Filipina sebelum ditahan di Abbottabad, Pakistan, dan diekstradisi ke Indonesia pada tahun 2011.
Umar juga dihukum sehubungan dengan pengeboman Malam Natal tahun 2000 yang terjadi di Jakarta dan delapan kota lain di Indonesia yang menewaskan 18 orang.
Sumber: