Menteri Keuangan Purbaya Tegaskan Pemangkasan Anggaran Tetap Dilakukan Jika Tidak Terserap Secara Optimal

Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan keputusannya untuk memangkas dana anggaran Makan Bergizi Gratis jika realisasi anggaran tidak berjalan secara optimal--
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan keputusannya untuk memangkas dana anggaran Makan Bergizi Gratis jika realisasi anggaran tidak berjalan secara optimal hingga akhir bulan Oktober nanti.
Meskipun dari pihak Luhut, selaku Ketua Dewan Ekonomi Nasional sudah menyampaikan untuk menolak adanya pemangkasan pada dana anggaran Makan Bergizi Gratis, tetapi Menteri Keuangan, Purbaya tidak mundur dari keputusannya perihal pemangkasan anggaran yang dirasa tidak berjalan secara optimal.
Perdebatan di antara Purbaya dan Luhut banyak menarik perhatian dari publik, meskipun begitu sejauh ini tidak ada yang mundur dari keputusan yang mereka buat. Purbaya yang tetap berkomitmen dengan keputusannya untuk memangkas dana anggaran MBG sedangkan Luhut yang menilai anggaran MBG sudah terserap dengan baik meskipun belum semua dananya terserap.
BACA JUGA:Luhut Sebut Program Makan Bergizi Gratis Sudah Efektif, Minta Menkeu Tidak Pangkas Dana MBG
Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan kepada Menteri Keuangan untuk tidak tergesa-gesa dalam memutuskan pemotongan dana anggaran yang dinilai tidak bijak karena belum semua dananya terpakai secara optimal.
Namun dalam wawancaranya, Purbaya menjelaskan bahwa kebijakan itu dilaksanakan untuk memastikan efisiensi fiskal, sekaligus untuk mencegah dana publik yang mengendap tanpa manfaat.
Selain itu, Purbaya juga menegaskan jika memang Luhut mengatakan penyerapannya bagus maka tidak masalah, tapi dari Kementerian Keuangan akan tetap menunggu data akhir dari penggunaan anggaran Makan Bergizi Gratis ini, dan jika tidak terserap dengan baik maka dengan terpaksa akan mereka potong anggarannya. Purbaya menganggap anggaran negara sudah seharusnya dijaga dengan ketat dan disiplin.
Dan Luhut Pandjaitan juga menolak dengan adanya pemangkasan anggaran tersebut, ucapannya itu disampaikan setelah pertemuannya dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN).
Menurut Dadan Hindayana, selaku kepala BGN menuturkan bahwa BGN bisa menyerap hingga Rp 10 triliun lagi berkat adanya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di sepanjang Oktober ini.
BACA JUGA:Daerah-daerah di Bali yang akan Mengalami Pemadaman Listrik pada 7 Oktober 2025
Meskipun begitu menurut Purbaya langkah yang diambilnya merupakan bentuk kebijakan yang digunakan untuk mengendalikan anggaran dan hal ini merupakan praktik umum dalam tata kelola fiskal modern.
Hal itu dilakukan agar setiap rupiah yang dikeluarkan dari APBN bisa memiliki dampak langsung kepada rakyat dan pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu Purbaya ingin uang yang memang tidak terserap pada program Makan Bergizi Gratis ini bisa dialihkan ke hal-hal lain yang lebih bermanfaat kepada masyarakat luas.
Banyak pihak yang mendukung dengan langkah yang diambil oleh Purbaya, apalagi belakangan ini kasus MBG banyak diberitakan karena kasus keracunan massal yang menimpa hingga ribuan jiwa.
Sumber: