Bullying di Indonesia, Mengapa Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Masih Sering Terjadi?
Penyebab kasus bullying--freepik
3. Lingkungan keluarga dan sosial yang tidak aman
Anak-anak yang tumbuh dalam suasana kekerasan di rumah sering kali membawa pola yang sama ke sekolah. Mereka belajar bahwa kekerasan adalah cara untuk menunjukkan kekuasaan.
4. Peran media sosial
Di era digital seperti sekarang, perundungan tidak berhenti di dunia nyata saja, tetapi meluas dengan sebutan cyberbullying yang bisa dilakukan berupa, komentar jahat, penyebaran foto pribadi, hingga adanya pelecahan. Mirisnya masih banyak yang menganggap bahwa ini hanya sekedar candaan untuk konten di media sosial yang sebenarnya memiliki dampak yang panjang untuk korban.
5. Lemahnya penegakan aturan
Banyak sekolah atau universitas yang memilih untuk menutupi kasus perundungan yang terjadi di instansi mereka untuk melindungi nama baik instansi tersebut hingga akhirnya para pelak tidak diberikan hukuman yang setimpal dengan dampaknya atau bahkan lebih buruknya korban menjadi pihak yang disalahkan dan diminta untuk diam. Pola ini seakan menormalisasikan kekerasan.
BACA JUGA:Mengenal Hidup Slow Living, Menemukan Tenang di Tengah Bising
Bullying yang sering terjadi tanpa disadari oleh pelaku bisa memiliki dampak yang panjang untuk para korban yang bisa mengalami depresi, trauma yang mendalam, kehilangan kepercayaan diri, bahkan bisa kehilangan semangat hidup.
UNICEF bahkan mencatat bahwa kasus bunuh diri yang terjadi akibat dari perundungan sudah mencapai angka 40%. Selain itu banyak dari korban yang mengalami perundungan akhirnya menarik diri dari lingkungan sosial dan kesulitan untuk mempercayai orang lain.
Bagaimana cara menghentikannya?
1. Mulai dengan pendidikan karakter
Instansi pendidikan sangat perlu untuk mengadakan pelajaran mengenai empati dan literasi emosional sejak dini. Anak-anak harus diajarkan untuk bisa memahami perasaan orang lain dan cara menghadapi sebuah masalah tanpa adanya kekerasan.
2. Kebijakan tegas dan transparan
Setiap lembaga pendidikan harus memiliki mekanisme pelaporan bullying yang jelas dan aman. Tidak boleh ada kompromi terhadap pelaku.
BACA JUGA:Sudah Tidur Cukup Tapi Tetap Lemas? Mari, Cari Tahu Penyebabnya!
3. Pelibatan orang tua dan guru
Sumber: