Inflasi September 2025 Naik 0,21 Persen, Cabai Merah dan Ayam Ras Jadi Pemicu

Inflasi September 2025 Naik 0,21 Persen, Cabai Merah dan Ayam Ras Jadi Pemicu

Inflasi melonjak pada bulan September-Freepik-

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi nasional untuk September 2025. 

Hasilnya, harga-harga naik tipis sebesar 0,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya. 

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, inflasi tercatat 2,65 persen, sedangkan sejak awal tahun hingga September 2025 akumulasi inflasi sudah berada di level 1,82 persen.

BACA JUGA:BNI Dorong Transparansi Lewat Edukasi di Hari Hak untuk Tahu Sedunia

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, menyebut bahwa kenaikan harga bahan pangan masih menjadi penyumbang utama. 

"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan kontribusi terbesar, terutama dari cabai merah dan daging ayam ras," jelasnya dalam konferensi pers, Rabu 1 Oktober. 

Kedua komoditas ini masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,13 persen.

Tak hanya pangan, sejumlah kebutuhan lain juga ikut terkerek. Perawatan pribadi dan jasa lain-lain misalnya, naik 1,24 persen dengan andil 0,08 persen. 

Kesehatan ikut mencatat inflasi 0,13 persen, sementara emas perhiasan, sigaret, dan biaya kuliah turut memberi dorongan meski tidak terlalu besar.

BACA JUGA:Pertama di Indonesia! BTN Luncurkan Inovasi Kurangi Angsuran Rumah dengan Sampah untuk Jaga Bumi

Dari sisi wilayah, kondisi bervariasi. Sebanyak 24 provinsi mengalami inflasi, sedangkan 14 lainnya justru deflasi. 

Riau menjadi daerah dengan inflasi tertinggi, mencapai 1,11 persen, disusul Bengkulu dan Papua Barat yang masing-masing 0,97 persen. 

Sebaliknya, Papua Selatan mengalami penurunan harga terdalam dengan deflasi 1,08 persen, disusul Papua Pegunungan minus 0,75 persen.

Secara tahunan, inflasi lebih tinggi dibandingkan September 2024. 

Sumber: