Doa dan Renungan Haru di Unud untuk Mengenang Mahasiswa FISIP yang Meninggal Tragis

Deon mengingat betul, bahkan di hari-hari terakhirnya, TAS masih terlihat ceria dan tersenyum. 

BACA JUGA:Bupati Sutjidra Ajak ASN Buleleng Peduli Lingkungan di Tengah Cuaca Ekstrem

Bagi Deon, meski telah tiada, semangat TAS akan tetap hidup dan menjadi kekuatan bagi teman-temannya.

Turut hadir pula ibunda TAS, yang dengan penuh ketegaran membagikan kenangan manis bersama putra tercintanya. 

Ia menceritakan bahwa TAS adalah anak yang lembut dan penuh kasih. 

Salah satu momen yang paling membekas baginya adalah ketika sang anak memuji penampilan ibunya dengan tulus setiap kali beliau berdandan, sebuah kenangan sederhana yang kini terasa begitu berarti. 

Menurutnya, TAS selalu punya cara untuk membuat orang-orang di sekitarnya merasa berharga dan dicintai.

BACA JUGA:Tragis! Endang Sulastri, Pemilik Bar di Legian Ditemukan Tewas Digorok Suami Siri

Sang ibu juga mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, TAS tengah mengikuti kelas baptis dan sempat menyerahkan berkas persyaratan, termasuk foto dirinya. 

Foto itu kini terpajang di acara doa bersama dan dianggap sebagai potret terbaik sang anak oleh ibunya. 

Ia menyebut foto tersebut sebagai "his perfect picture," simbol ketulusan dan kedamaian yang kini menyelimuti putranya.

Dengan nada penuh ketenangan, ibunda TAS menyampaikan bahwa ia telah mengikhlaskan kepergian anaknya dan percaya semuanya sudah menjadi bagian dari rencana Tuhan. 

Ia juga mengajak seluruh yang hadir untuk mengambil pelajaran dari kepergian TAS, tentang pentingnya menghargai hidup, menebar kebaikan, dan mensyukuri setiap momen yang dimiliki.

BACA JUGA:Wisatawan Rusia Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Vila Bali

Malam itu, lilin-lilin yang menyala di depan lobi kampus menjadi saksi kasih dan kenangan untuk seorang mahasiswa yang dikenal cerdas, rendah hati, dan penuh kasih, TAS, sosok yang kini abadi dalam ingatan keluarga dan teman-temannya.

Sumber: