Indonesia Kuasai 40% Ekonomi Digital ASEAN, OJK Sebut Era Baru Dimulai

Indonesia Kuasai 40% Ekonomi Digital ASEAN, OJK Sebut Era Baru Dimulai

Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia & Indonesia Fintech Summit 2025 yang digelar di Jakarta International Convention Center-perekonomianri-instagram

JAKARTA, DISWAYBALI.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa Indonesia kini menempati posisi penting sebagai pemain utama ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). 

Berdasarkan data dari International Data Center Authority (IDCA), kontribusi Indonesia terhadap total nilai ekonomi digital ASEAN mencapai sekitar 40 persen.

Pencapaian ini sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan digital atau digital powerhouse di kawasan. 

BACA JUGA:Kuartal Ketiga 2025, Indosat Ooredoo Hutchison Raup Keuntungan hingga Rp14 Triliun

Nilai ekonomi digital nasional pun diprediksi terus meningkat pesat. Menurut proyeksi, pada tahun 2030 mendatang, nilai ekonomi digital Indonesia dapat mencapai kisaran US$ 220–360 miliar atau setara Rp 3.658–5.987 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.631 per dolar AS.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, dalam acara Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia & Indonesia Fintech Summit 2025 yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta Pusat, pada Sabtu, 1 November 2025.

Hasan menjelaskan bahwa dominasi Indonesia di sektor digital akan terus menguat seiring dengan meningkatnya transformasi ekonomi berbasis teknologi. 

Ia juga menyoroti pentingnya sinergi lintas lembaga dalam menjaga momentum pertumbuhan tersebut.

Lebih lanjut, Hasan memaparkan bahwa nilai ekonomi digital ASEAN secara keseluruhan diperkirakan menembus US$ 2 triliun pada 2030, di mana Indonesia memegang peran paling signifikan.

BACA JUGA:Cari Bibit Unggul Inovator Perumahan, Kick Start Kompetisi BTN Housingpreneur 2025 Resmi Digelar 

Melihat potensi besar itu, OJK bersama Bank Indonesia (BI) tengah mempercepat agenda transformasi ekonomi dan keuangan digital nasional.

Namun, ia menegaskan, percepatan ini tidak dapat dilakukan oleh satu institusi saja. 

Kolaborasi antara berbagai pihak seperti kementerian, lembaga, otoritas, dan pelaku industri swasta menjadi kunci keberhasilannya.

Hasan menyebut semangat kolaboratif tersebut sejalan dengan arahan Ketua OJK Mahendra Siregar dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. 

Sumber: